Pengakuan Via Pesan Singkat Ungkap Pembunuhan Nenek di Ciamis oleh Cucunya
Kasus pembunuhan seorang wanita lansia bernama Cucu Cahyati (60) di Ciamis akhirnya terkuak berkat pesan WhatsApp yang dikirimkan oleh terduga pelaku, yang tak lain adalah cucunya sendiri berinisial Sa (19). Pesan tersebut dikirimkan kepada ibunda Sa, yang tengah bekerja di luar negeri. Pihak kepolisian kemudian bergerak cepat setelah mendapatkan informasi tersebut.
Kepala Kepolisian Resor Ciamis, Ajun Komisaris Besar Polisi Akmal, mengungkapkan bahwa pesan singkat dari terduga pelaku kepada orang tuanya menjadi titik terang dalam pengungkapan kasus ini. Dalam pesan tersebut, Sa mengakui telah melakukan tindakan kekerasan yang menyebabkan neneknya meninggal dunia. Pengakuan ini menjadi landasan bagi polisi untuk memulai pencarian jasad korban.
"Dia mengirim pesan kepada orang tuanya, mengakui telah melakukan kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," terang Akmal. Dalam pesannya, terduga pelaku juga menyebutkan lokasi pembuangan jasad korban, yaitu di sekitar jurang yang tidak jauh dari kediaman mereka. Informasi krusial ini mempermudah tim investigasi dalam menemukan bukti dan mengamankan lokasi kejadian perkara.
Pencarian jasad Cucu Cahyati berlangsung intensif sejak Minggu siang hingga Senin malam. Namun, karena kondisi yang tidak memungkinkan, pencarian sempat dihentikan sementara dan dilanjutkan pada Selasa pagi. Usaha keras tim akhirnya membuahkan hasil. Setelah melakukan penyisiran selama kurang lebih 15 menit, jasad korban ditemukan di bibir jurang dengan kedalaman sekitar 10 meter. Lokasi penemuan berada di dekat kompleks pemakaman Blok Petir, Desa Sukamulya.
Setelah berhasil menemukan jasad korban, tim forensik segera membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar untuk dilakukan autopsi. Tujuannya adalah untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban dan mendapatkan bukti-bukti tambahan yang dapat memperkuat proses penyidikan. Sementara itu, tim kepolisian terus berupaya untuk menangkap terduga pelaku, Sa, yang melarikan diri setelah melakukan aksinya.
Mengenai motif pembunuhan, Kapolres Akmal menyatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan pendalaman. Berbagai kemungkinan motif masih diselidiki, termasuk masalah keluarga, faktor ekonomi, atau bahkan adanya pengaruh dari pihak lain. Pihak kepolisian berjanji akan mengusut tuntas kasus ini dan membawa pelaku ke hadapan hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.