Zulhijah: Bulan Istimewa dalam Kalender Islam dan Rangkaian Peristiwa Bersejarah
Bulan Zulhijah, bulan ke-12 dalam kalender Hijriah, memiliki kedudukan yang istimewa dalam tradisi Islam. Ia termasuk dalam empat bulan suci (haram) yang dimuliakan, bersama dengan Muharram, Rajab, dan Dzulqa'dah. Keistimewaan ini tidak hanya terletak pada kesuciannya, tetapi juga pada serangkaian peristiwa penting dan ibadah utama yang terpusat di dalamnya.
Zulhijah menjadi saksi pelaksanaan ibadah haji, rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan bagi umat Muslim yang mampu. Jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia berkumpul di tanah suci Makkah untuk melaksanakan serangkaian ritual yang sarat makna, mulai dari ihram, wukuf di Arafah, hingga melempar jumrah. Pelaksanaan haji sendiri berlangsung dari tanggal 8 hingga 13 Zulhijah, dimulai dengan Hari Tarwiyah di Mina, dilanjutkan dengan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, yang merupakan puncak dari ibadah haji. Kemudian diikuti dengan Hari Raya Iduladha pada tanggal 10 Zulhijah, serta Hari Tasyrik (11-13 Zulhijah) di mana jamaah haji melaksanakan lontar jumrah.
Selain ibadah haji, Zulhijah juga diwarnai dengan ibadah kurban, yang dilaksanakan pada Hari Raya Iduladha dan Hari Tasyrik. Ibadah ini merupakan bentuk penghormatan terhadap keteladanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam menjalankan perintah Allah. Umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban, seperti sapi, kambing, atau unta, dan membagikan dagingnya kepada yang membutuhkan.
Di samping itu, sembilan hari pertama bulan Zulhijah juga dianjurkan untuk diisi dengan puasa sunnah, terutama puasa Arafah pada tanggal 9 Zulhijah bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji. Puasa Arafah memiliki keutamaan yang besar, yaitu dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Sementara itu, pada tanggal 10-13 Zulhijah, umat Islam dilarang berpuasa karena bertepatan dengan Hari Raya Iduladha dan Hari Tasyrik.
Beberapa riwayat juga mengaitkan bulan Zulhijah dengan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah para nabi. Di antaranya adalah kisah taubat Nabi Adam yang diterima oleh Allah, doa Nabi Zakariya yang dikabulkan dengan kelahiran Nabi Yahya, penyelamatan Nabi Yunus dari perut ikan, kelahiran Nabi Musa, dan kelahiran Nabi Isa. Meski beberapa riwayat tidak memiliki dalil yang kuat, keberadaan riwayat-riwayat ini semakin menambah keistimewaan bulan Zulhijah.
Secara ringkas, berikut adalah momen-momen penting yang terjadi di bulan Zulhijah:
- Ibadah Haji (8-13 Zulhijah): Rangkaian ibadah haji yang meliputi Hari Tarwiyah, Wukuf di Arafah, Iduladha, dan Hari Tasyrik.
- Puasa Zulhijah (1-9 Zulhijah): Puasa sunnah yang sangat dianjurkan, terutama puasa Arafah.
- Hari Tarwiyah (8 Zulhijah): Jemaah haji bergerak dari Makkah ke Mina.
- Hari Arafah (9 Zulhijah): Puncak ibadah haji dengan wukuf di Padang Arafah.
- Iduladha (10 Zulhijah): Hari Raya Iduladha yang dirayakan dengan salat Id dan penyembelihan hewan kurban.
- Hari Tasyrik (11-13 Zulhijah): Jemaah haji melanjutkan ibadah dengan melempar jumrah, dan umat Muslim dianjurkan memperbanyak zikir, takbir, dan menyempurnakan ibadah kurban.
- Peristiwa Kurban Nabi Ibrahim dan Ismail: Kisah pengorbanan Nabi Ibrahim yang menjadi dasar ibadah kurban.
- Taubat Nabi Adam: Penerimaan taubat Nabi Adam oleh Allah.
- Doa Nabi Zakariya Diijabah: Dikabulkannya doa Nabi Zakariya untuk mendapatkan keturunan.
- Nabi Yunus Keluar dari Perut Ikan: Penyelamatan Nabi Yunus setelah bertobat.
- Kelahiran Nabi Musa: Kelahiran Nabi Musa pada masa kekuasaan Firaun.
- Kelahiran Nabi Isa: Kelahiran Nabi Isa di Betlehem.
Dengan segala keutamaan dan peristiwa penting yang terjadi di dalamnya, bulan Zulhijah menjadi momentum bagi umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan, memperbanyak ibadah, dan merenungkan makna pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT.