Aktor Jaja Miharja Dirawat Akibat Enterokolitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Aktor senior Jaja Miharja saat ini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit setelah didiagnosis mengalami infeksi usus atau enterokolitis. Kabar ini sontak membuat banyak penggemar dan masyarakat khawatir. Menurut keterangan dari putrinya, Vita Miharja, kondisi Jaja Miharja bermula dari gejala menggigil hebat hingga pingsan, yang kemudian mendorong keluarga untuk segera membawanya ke Rumah Sakit Carolus di Jakarta Pusat.
Enterokolitis, atau yang lebih dikenal sebagai infeksi usus, merupakan kondisi peradangan yang terjadi pada usus halus (enteritis) dan usus besar (kolitis). Kondisi ini bukanlah penyakit tunggal, melainkan respons tubuh terhadap berbagai gangguan pada saluran pencernaan, terutama akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur. Lebih lanjut, paparan zat kimia tertentu seperti alkohol berlebih, obat-obatan bebas, atau zat adiktif juga dapat memicu peradangan pada usus.
Penyebab Infeksi Usus:
Infeksi usus dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:
- Bakteri: Bakteri seperti E. coli dan Clostridium difficile (C. difficile) merupakan penyebab umum infeksi usus. C. difficile seringkali berkembang setelah penggunaan antibiotik yang mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam usus.
- Virus: Virus seperti rotavirus dan norovirus juga dapat menyebabkan enterokolitis, terutama pada anak-anak.
- Jamur: Infeksi jamur pada usus jarang terjadi, tetapi dapat menyerang individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Faktor Lain: Penggunaan antibiotik, alergi makanan, dan kondisi medis tertentu seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa juga dapat memicu infeksi usus.
Selain itu, terdapat beberapa jenis enterokolitis yang perlu diwaspadai:
- Necrotizing Enterocolitis (NEC): Umumnya menyerang bayi prematur, di mana usus bayi yang belum matang bereaksi terhadap bakteri dari makanan atau susu, menyebabkan kematian jaringan usus.
- Food Protein-Induced Enterocolitis Syndrome (FPIES): Reaksi alergi makanan non-IgE yang umumnya terjadi pada anak di bawah usia dua tahun.
- Hirschsprung-Associated Enterocolitis: Terjadi pada bayi dengan gangguan bawaan pada usus besar, menyebabkan penumpukan feses dan bakteri yang memicu peradangan.
Gejala Infeksi Usus:
Gejala enterokolitis bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan infeksi. Beberapa gejala umum meliputi:
- Nyeri dan kram perut
- Mual dan muntah
- Diare (kadang berdarah)
- Kehilangan nafsu makan
- Demam
- Perut kembung
- Kelelahan
Pada bayi dengan NEC, gejala yang muncul bisa sangat serius, seperti muntah, perut membesar, tidak mau makan, dan perubahan warna kulit di area perut. Kondisi ini memerlukan penanganan segera untuk mencegah komplikasi fatal.
Pencegahan dan Pengobatan:
Pencegahan infeksi usus melibatkan menjaga kebersihan makanan dan minuman, mencuci tangan secara teratur, dan menghindari konsumsi makanan yang tidak matang atau terkontaminasi. Pengobatan enterokolitis tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan infeksi. Dalam kasus ringan, istirahat yang cukup dan konsumsi cairan elektrolit dapat membantu pemulihan. Namun, pada kasus yang lebih serius, mungkin diperlukan rawat inap di rumah sakit, pemberian antibiotik, atau bahkan tindakan operasi.
Kondisi kesehatan Jaja Miharja menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu menjaga kesehatan pencernaan dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala yang mencurigakan. Dengan penanganan yang tepat, infeksi usus dapat diatasi dan komplikasi serius dapat dicegah.