Fenomena Unik: Baliho Pernikahan Hiasi Trenggalek, Jadi Tren Pengganti Undangan

Tradisi unik mewarnai Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, di mana baliho pernikahan kini menjadi pemandangan lazim, terutama saat musim pernikahan tiba. Alih-alih baliho calon legislatif, spanduk-spanduk berukuran sedang ini justru menampilkan foto pasangan yang akan menikah, lengkap dengan detail acara pernikahan mereka.

Fenomena ini pertama kali mencuat di Kecamatan Munjungan, Trenggalek. Puluhan baliho pernikahan berjejer di persimpangan jalan utama, seperti di simpang empat Gembes, simpang tiga Pantai Blado, dan simpang tiga Kali Tengah. Warga setempat, Wahyu Ansory, menjelaskan bahwa tradisi ini sudah berlangsung lama dan terinspirasi dari maraknya baliho caleg.

"Mungkin terinspirasi dari maraknya baliho caleg. Mungkin di situ menjadi alasan untuk masyarakat membuat banner hajatan agar lebih dilihat oleh warga setempat, khususnya di Kecamatan Munjungan," ujar Wahyu.

Baliho-baliho ini tidak hanya berfungsi sebagai undangan, tetapi juga sebagai pengumuman kepada khalayak luas. Dengan menampilkan foto mempelai, alamat lengkap, dan jadwal acara, warga yang mungkin tidak menerima undangan fisik tetap dapat mengetahui dan menghadiri pernikahan tersebut.

Efektivitas penggunaan baliho sebagai undangan pernikahan ini telah menjadikannya tradisi turun-temurun di Munjungan. Bahkan, tren ini telah menyebar ke kecamatan lain di Trenggalek, seperti Watulimo, Dongko, Panggul, dan Pule. Keunikan tradisi ini pun menarik perhatian warganet, yang kerap mengunggah foto-foto baliho pernikahan di media sosial.

Wahyu menambahkan, warga Munjungan cenderung menghadiri hajatan pernikahan meskipun tidak menerima undangan resmi, asalkan mereka mengenali wajah yang terpampang di baliho. Hal ini menunjukkan bahwa baliho pernikahan tidak hanya menjadi media informasi, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait fenomena baliho pernikahan di Trenggalek:

  • Tradisi unik: Baliho pernikahan menggantikan undangan kertas tradisional.
  • Inspirasi dari baliho caleg: Tren ini muncul karena terinspirasi dari maraknya baliho calon legislatif.
  • Media informasi dan silaturahmi: Baliho berfungsi sebagai undangan, pengumuman, dan mempererat hubungan antarwarga.
  • Menyebar ke kecamatan lain: Tren ini telah meluas ke berbagai wilayah di Trenggalek.
  • Viral di media sosial: Keunikan tradisi ini menarik perhatian warganet.

Tradisi baliho pernikahan di Trenggalek merupakan contoh bagaimana budaya lokal dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Meskipun terinspirasi dari fenomena modern seperti baliho politik, tradisi ini tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional seperti gotong royong dan silaturahmi.