Eropa Terpecah: Dukungan untuk Palestina Menguat di Tengah Kecaman Internasional terhadap Israel
Eskalasi konflik Israel-Palestina telah memicu reaksi keras dari berbagai penjuru dunia, termasuk Eropa. Lebih dari 54.000 warga Palestina dilaporkan tewas sejak 7 Oktober 2023, akibat agresi Israel. Angka ini mencakup lebih dari 18.000 anak-anak dan 12.400 wanita, menurut laporan yang dikutip dari The Guardian. Situasi kemanusiaan yang memprihatinkan ini, dengan ribuan bayi dan orang tua yang terancam kelaparan dan kekurangan gizi, telah mendorong beberapa negara Eropa untuk mengambil sikap tegas.
Beberapa negara Eropa telah secara resmi mengakui Palestina sebagai negara berdaulat, sebuah langkah simbolis namun signifikan yang menunjukkan dukungan terhadap hak-hak bangsa Palestina. Langkah ini juga mencerminkan kekecewaan yang mendalam atas tindakan Israel di wilayah pendudukan. Negara-negara ini juga mendukung proses hukum internasional terkait konflik tersebut, menyerukan pertanggungjawaban atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional.
Negara-negara Eropa yang mengakui Palestina:
- Spanyol
- Irlandia
- Slovenia
- Norwegia
- Prancis (dalam proses)
Namun, sikap Eropa tidaklah seragam. Beberapa negara, seperti Republik Ceko, Hongaria, Jerman, dan Italia, terus memberikan dukungan kuat kepada pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Negara-negara lain memilih posisi yang lebih netral atau abstain.
Meskipun demikian, bahkan negara-negara yang sebelumnya cenderung diam mulai menunjukkan perubahan sikap. Inggris, misalnya, telah menangguhkan negosiasi perdagangan bebas bilateral dengan Israel sebagai bentuk tekanan diplomatik. Prancis, di sisi lain, telah menjadi salah satu suara paling lantang dalam mengkritik tindakan Israel dan secara aktif mempertimbangkan pengakuan resmi terhadap negara Palestina. Bahkan, sanksi yang ditargetkan terhadap Israel juga menjadi opsi yang dipertimbangkan.
Di tingkat global, per Maret 2025, Palestina telah diakui sebagai negara berdaulat oleh 147 dari 193 negara anggota PBB, mencakup sekitar 75% komunitas internasional. Namun, terdapat sekitar 30 negara yang belum mengakui Israel, sebagian besar berasal dari Asia dan Afrika. Kebanyakan dari negara-negara ini berpenduduk mayoritas Muslim, tetapi ada juga beberapa negara non-Muslim seperti Belize, Bolivia, Kuba, Korea Utara, dan Venezuela.
Negara-negara yang tidak mengakui Israel:
- Afganistan
- Aljazair
- Bangladesh
- Belize
- Bolivia
- Brunei
- Komoro
- Kuba
- Djibouti
- Indonesia
- Iran
- Irak
- Kuwait
- Lebanon
- Libya
- Malaysia
- Maladewa
- Korea Utara
- Oman
- Pakistan
- Qatar
- Arab Saudi
- Somalia
- Suriah
- Tunisia
- Yaman
Perkembangan ini menunjukkan polarisasi yang semakin meningkat dalam hubungan internasional terkait konflik Israel-Palestina. Sementara beberapa negara Eropa semakin vokal dalam mendukung hak-hak Palestina, negara-negara lain tetap setia pada dukungan mereka terhadap Israel. Perpecahan ini mencerminkan kompleksitas geopolitik dan sejarah panjang konflik tersebut.