Ancelotti Sentuh Timnas Brasil: Mengadopsi DNA Real Madrid untuk Raih Hegemoni Dunia

Carlo Ancelotti, nahkoda baru Tim Nasional Brasil, telah secara resmi memulai misinya untuk mengembalikan kejayaan Selecao di pentas dunia. Penunjukan Ancelotti sebagai pelatih kepala diumumkan oleh CBF (Konfederasi Sepak Bola Brasil) pada 12 Mei lalu, menandai era baru bagi tim Samba dengan harapan tinggi untuk menembus Piala Dunia 2026.

Ancelotti, yang kontraknya berdurasi satu tahun, memulai tugasnya pada 26 Mei dan pertama kali bertemu dengan para pemain pada hari Senin, 2 Juni 2025, untuk sesi latihan perdana. Sebelum latihan dimulai, pelatih kawakan ini memanfaatkan kesempatan untuk menyampaikan visi dan strategi permainan yang akan ia terapkan kepada para pemain. Laga debut Ancelotti bersama Timnas Brasil dijadwalkan pada 5 Juni mendatang melawan Ekuador di Guayaquil, dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Untuk pertandingan krusial ini, Ancelotti memanggil sejumlah pemain bintang Brasil, termasuk Alisson Becker, Marquinhos, Casemiro, Vinicius Junior, dan Raphinha. Pemanggilan ini mencerminkan kombinasi pengalaman dan talenta muda yang diharapkan dapat membawa Brasil kembali ke puncak performa.

Sebelum terjun langsung ke lapangan, Ancelotti mengungkapkan filosofi dan harapannya terkait gaya permainan yang ingin ia terapkan kepada Timnas Brasil. Dalam wawancaranya dengan Marca, Ancelotti menyatakan, "Mengapa saya memilih Brasil? Sederhana saja, ini adalah tim terbaik di dunia. Bukan saya yang mengatakan ini, tetapi lima bintang di seragam mereka yang membuktikannya. Tugas saya adalah meraih bintang keenam."

Ancelotti menekankan pentingnya dukungan seluruh bangsa Brasil dan kerendahan hati para pemain dalam upaya meraih gelar Piala Dunia keenam. "Saya menerima tantangan ini, tetapi untuk membawa trofi Piala Dunia keenam ke Brasil, seluruh negeri harus mendukung tim, pemain harus rendah hati dan menyokong rekan-rekan setimnya. Tanpa kerendahan hati, Anda tidak bisa berbuat banyak," ujarnya.

Lebih lanjut, Ancelotti menyoroti pengalamannya melatih banyak pemain Brasil dan pembelajaran yang ia dapatkan dari setiap individu. "Pemain-pemain Brasil memiliki jenis sepak bola yang berbeda dari pemain lain. Itulah yang harus kami coba lakukan," katanya. Ancelotti secara khusus menekankan keinginannya agar Timnas Brasil bermain dengan gaya yang menyerupai Real Madrid, tetapi dengan catatan khusus.

Ancelotti ingin Timnas Brasil meniru Real Madrid yang sukses meraih banyak gelar pada musim 2023-2024, bukan Real Madrid yang dinilai kurang memuaskan pada musim 2024-2025. "Timnas Brasil saya akan bermain seperti Real Madrid. Bukan Real Madrid tahun ini, tetapi Real Madrid tahun lalu. Itulah yang saya inginkan," tegas Ancelotti.

Walaupun tidak secara eksplisit menyebut nama Kylian Mbappe, Ancelotti mengisyaratkan adanya perbedaan signifikan antara Real Madrid 2024-2025 dengan tahun sebelumnya yang mempengaruhi performa tim. Real Madrid 2023-2024 tanpa Mbappe berhasil meraih LaLiga, Supercopa de Espana, dan Liga Champions. Sementara itu, musim ini dengan kehadiran Mbappe, Madrid hanya mampu meraih Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental.

Situasi Mbappe juga menjadi sorotan setelah PSG berhasil menjuarai Liga Champions, yang mengindikasikan bahwa tim tersebut menjadi lebih solid setelah kepergian Mbappe ke Real Madrid. Hal ini menambah kompleksitas dalam upaya Ancelotti untuk mengintegrasikan filosofi Real Madrid ke dalam Timnas Brasil dan mencapai kesuksesan yang diharapkan.

Dengan dimulainya era Ancelotti, para penggemar sepak bola di seluruh dunia menantikan bagaimana sentuhan magis pelatih asal Italia ini akan mengubah wajah Timnas Brasil dan membawanya kembali ke puncak kejayaan.