Jawa Tengah Pacu Investasi di KEK Kendal dengan Pemangkasan Birokrasi

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal pada Selasa, 3 Juni 2025, sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan investasi dan meninjau perkembangan industri di wilayah tersebut. Kunjungan ini juga mencakup peninjauan langsung ke fasilitas produksi Polygroup, perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur lampu hias dan produk plastik, serta Matahari Tire Indonesia, produsen ban otomotif.

Dalam lawatan tersebut, Gubernur Luthfi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan pangan melalui swasembada dan pengembangan sektor industri. Menurutnya, keberadaan KEK Kendal dan kawasan industri lainnya di Jawa Tengah merupakan manifestasi nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam mencapai tujuan tersebut. Upaya menarik investasi asing juga menjadi fokus utama, dengan prioritas pada penyederhanaan proses perizinan dan pemberian jaminan keamanan investasi bagi para investor.

"Kita harus terus memacu investasi yang masuk, terutama dari luar negeri. Kuncinya adalah mempermudah perizinan dan memberikan jaminan investasi yang jelas," tegas Luthfi.

Lebih lanjut, Gubernur Luthfi menyoroti peran strategis kawasan industri dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran. Ia mengklaim bahwa Jawa Tengah mencatatkan kinerja terbaik dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia pada triwulan pertama, dengan total 97.551 orang berhasil mendapatkan pekerjaan. Hal ini berkontribusi signifikan pada penurunan angka pengangguran di Jawa Tengah sebesar 2,2 persen.

Selain menciptakan lapangan kerja, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai program pelatihan keterampilan dan pendidikan. Program-program ini menyasar masyarakat luas, termasuk anak-anak putus sekolah yang didorong untuk mengikuti program pendidikan kesetaraan.

Sementara itu, Direktur KEK Kendal, Didik Pribadi, memberikan informasi terkini mengenai perkembangan kawasan tersebut. Saat ini, terdapat 129 perusahaan dari 11 negara yang telah berinvestasi di KEK Kendal. Dari jumlah tersebut, 50 perusahaan sudah beroperasi secara penuh, sementara 27 perusahaan lainnya masih dalam tahap pembangunan.

Didik Pribadi optimis bahwa seluruh perusahaan yang berinvestasi di KEK Kendal akan mulai beroperasi pada awal tahun 2025. Ia juga mengungkapkan bahwa KEK Kendal telah menyerap 36 ribu tenaga kerja hingga saat ini, dan menargetkan penambahan 30 ribu tenaga kerja baru pada tahun 2025.

"Kami berharap semua perusahaan dapat segera beroperasi sehingga dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi perekonomian daerah dan nasional," ujar Didik.

Dari sisi investasi, Didik Pribadi melaporkan bahwa nilai investasi yang masuk ke KEK Kendal hingga bulan April 2025 mencapai 161 triliun rupiah, mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 141 triliun rupiah. Peningkatan ini menunjukkan daya tarik KEK Kendal sebagai destinasi investasi yang menjanjikan.