NTT Siap Gemparkan Industri Garam Nasional dengan Tambak Raksasa: Peluang Kerja Terbuka Lebar

Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) bersiap menjadi pusat produksi garam nasional dengan pembangunan tambak garam raksasa. Inisiatif ambisius ini digadang-gadang akan membuka lapangan kerja bagi lebih dari 25 ribu tenaga kerja, mulai dari proses produksi hingga distribusi.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDMKP), I Nyoman Radiarta, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memulai persiapan intensif untuk memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten. Fokus utama saat ini adalah melatih dan menyiapkan lulusan sekolah vokasi di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai tenaga teknisi lapangan.

Dalam keterangan pers yang disampaikan di Kantor KKP, Jakarta, I Nyoman menjelaskan, "Kami telah berkoordinasi dengan Dirjen Budidaya untuk mempersiapkan tenaga kerja yang dibutuhkan. BBPSDMKP akan berperan aktif dalam melatih taruna-taruni yang nantinya akan menjadi motor penggerak operasional tambak seluas 20 ribu hektar ini." Kebutuhan tenaga kerja diperkirakan mencapai 600 orang per tahun, namun jumlah ini masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional tambak raksasa tersebut. Oleh karena itu, BPPSDMKP berencana untuk menggandeng forum dekan bidang kelautan dan perikanan guna menyusun strategi pemenuhan kebutuhan tenaga kerja yang efektif.

Lebih lanjut, I Nyoman menekankan bahwa proyek ini tidak hanya akan menyerap tenaga kerja terdidik, tetapi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat sekitar tambak untuk terlibat langsung dalam operasional. "Kami akan melibatkan seluruh masyarakat, terutama mereka yang memiliki lahan atau tinggal di sekitar kawasan tambak," tegasnya.

Dengan kebutuhan tenaga kerja yang diperkirakan mencapai lebih dari 2 ribu orang, sementara lulusan taruna-taruni hanya mampu memenuhi sebagian kecil dari kebutuhan tersebut, I Nyoman memastikan bahwa lebih dari 50% tenaga kerja akan berasal dari masyarakat lokal. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan mereka melalui proyek tambak garam raksasa ini.

Pembangunan tambak garam raksasa di NTT bukan hanya sekadar proyek ekonomi, tetapi juga merupakan upaya strategis untuk meningkatkan produksi garam nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor. Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah NTT, khususnya di Kabupaten Rote Ndao. Dengan potensi yang dimilikinya, tambak garam raksasa ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan ekonomi berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan dan inklusif.