Antisipasi Lonjakan Kolesterol: Imbauan Kemenkes Saat Perayaan Idul Adha
Perayaan Idul Adha identik dengan hidangan daging kurban yang lezat dan kaya akan lemak serta santan. Menyadari potensi risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi berlebihan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengeluarkan imbauan penting, khususnya bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
Kemenkes menekankan pentingnya pengendalian asupan gula, garam, dan lemak (GGL) harian. Pedoman yang direkomendasikan adalah konsumsi gula tidak lebih dari 4 sendok makan, garam 2 sendok teh, dan lemak 5 sendok makan setiap harinya. Mengingat tradisi Idul Adha yang seringkali melibatkan konsumsi makanan berlemak dan tinggi garam, Kemenkes mengingatkan masyarakat untuk menjaga keseimbangan antara asupan dan aktivitas fisik.
"Keseimbangan adalah kunci. Jika Anda mengonsumsi makanan tinggi garam, lemak, dan santan, pastikan untuk mengimbanginya dengan aktivitas fisik seperti berjalan kaki atau berolahraga," ujar seorang perwakilan Kemenkes.
Imbauan ini terutama ditujukan bagi individu yang memiliki penyakit penyerta (komorbid). Data dari pemeriksaan kesehatan gratis menunjukkan bahwa kelompok ini lebih rentan terhadap gangguan lemak.
Menurut Kemenkes, pasien hipertensi dan diabetes melitus memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan lemak, yang dapat memicu masalah jantung. Studi menunjukkan bahwa sekitar 60% pasien hipertensi dan diabetes melitus berpotensi mengalami gangguan lemak. Lebih lanjut, 13-20% pasien diabetes melitus menunjukkan kelainan pada hasil elektrokardiogram (EKG).
Pasien dengan gangguan ginjal juga perlu waspada. Risiko gangguan lemak pada kelompok usia di bawah 59 tahun mencapai 65%, dan meningkat menjadi 78% pada lansia. Artinya, usia yang bertambah, ditambah riwayat diabetes melitus dan hipertensi, secara signifikan meningkatkan risiko kelainan jantung, ginjal, dan peningkatan kadar kolesterol.
Kemenkes mengimbau masyarakat dengan hipertensi, diabetes melitus, dan berusia antara 40-59 tahun untuk memprioritaskan pola makan sehat. Langkah ini krusial untuk mencegah penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke. Menjaga pola makan sehat merupakan investasi penting untuk kesehatan jangka panjang, terutama di tengah perayaan yang seringkali menggoda dengan hidangan lezat namun berpotensi kurang sehat.