Minibus Terguling di Karanganyar, Satu Penumpang Meninggal Dunia

Kecelakaan tunggal melibatkan sebuah minibus terjadi di kawasan Matesih, Karanganyar, pada Senin (2/6/2025) malam, tepatnya di dekat area parkir Astana Giribangun. Insiden ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.

Menurut keterangan saksi mata bernama Andri, peristiwa nahas itu terjadi setelah ia mendengar suara benturan keras. Saat mencari sumber suara, ia mendapati minibus sudah dalam posisi terguling di sisi kiri jalan yang menanjak ke arah Giribangun. Diduga, minibus tersebut menabrak pohon dan fondasi pagar sebelum akhirnya terguling. Kepanikan pun pecah di dalam minibus, dengan para penumpang berteriak histeris meminta pertolongan.

"Situasinya sangat kacau. Orang-orang di dalam bus berteriak minta tolong," ujar Andri kepada awak media di lokasi kejadian pada Selasa (3/6/2025).

Pihak kepolisian dari Polres Karanganyar segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. Kanitgakkum Satlantas Polres Karanganyar, Iptu Sukarno Yudho, menyatakan bahwa penyelidikan akan difokuskan pada kemungkinan adanya kelebihan muatan penumpang.

"Kami akan dalami lebih lanjut, memeriksa saksi-saksi, baik penumpang maupun warga di sekitar TKP," jelas Iptu Sukarno Yudho.

Andri, sang saksi mata, menyoroti minimnya penerangan jalan di lokasi kejadian sebagai salah satu faktor yang perlu diperhatikan. Ia menyarankan perbaikan penerangan dan penambahan rambu lalu lintas untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

"Lampu penerangan di sini sangat kurang. Rambu-rambu sudah ada, tapi penerangan yang kurang," ungkap Andri.

Proses evakuasi minibus yang terguling melibatkan partisipasi aktif warga dan relawan. Ratusan orang turut serta dalam evakuasi manual tersebut. Akibatnya, jalan menuju lokasi kejadian sempat ditutup total selama proses evakuasi berlangsung.

Andri menduga, kecelakaan itu bisa disebabkan karena minibus tidak kuat menanjak atau mengalami masalah pada mesin. Namun, ia tidak dapat memastikan penyebab pastinya.

"Biasanya, kadang tidak pas saat menanjak, kadang mesin mati, tidak tentu," kata Andri.

Sementara itu, Ketua RW 012 Bati, Girilayu, Matesih, Sumarno, menduga kecelakaan disebabkan karena minibus tidak mampu menanjak dan rem yang tidak berfungsi. Rombongan tersebut, menurutnya, berjumlah sekitar 30 orang dan baru saja melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Karangpandan.

Korban meninggal dunia ditemukan terjepit di bawah minibus dan jenazahnya telah dibawa ke RSUD Karanganyar. Sumarno juga menyebutkan, delapan penumpang lainnya mengalami luka-luka, termasuk patah tulang dan sesak dada. Sopir minibus dilaporkan selamat dan sempat membantu penumpang lain setelah kecelakaan terjadi.

Kepolisian belum dapat memastikan jumlah pasti penumpang dalam minibus. Iptu Sukarno Yudho menyatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap saksi-saksi untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.

"Masih simpang siur, tapi nanti kita periksa dulu saksi-saksi, baik penumpang maupun warga," tuturnya.

Pihak kepolisian juga belum dapat meminta keterangan dari pengemudi minibus karena masih dalam keadaan syok. Data sementara menunjukkan, satu orang meninggal dunia dan empat orang lainnya mengalami patah tulang.

Selain itu, kepolisian belum dapat memastikan kelayakan jalan kendaraan tersebut. Mereka berencana berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.

"Layak atau tidaknya belum tahu, makanya kita masih melaksanakan olah TKP. Kita akan mendatangkan tim dari Dishub untuk mengecek kendaraannya. Nanti kita koordinasi dulu," imbuh Iptu Sukarno Yudho.