Menjelang Idul Adha: Mengenal Lebih Dekat Puasa Tarwiyah dan Keutamaannya

Mengenal Lebih Dekat Puasa Tarwiyah Menjelang Idul Adha

Menjelang perayaan Idul Adha, umat Muslim di seluruh dunia disunnahkan untuk melaksanakan berbagai amalan, salah satunya adalah puasa Tarwiyah. Puasa ini dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum pelaksanaan puasa Arafah. Meskipun tidak sepopuler puasa Arafah, puasa Tarwiyah memiliki keutamaan tersendiri dan menjadi bagian penting dalam rangkaian ibadah di bulan Dzulhijjah.

Hukum dan Dalil Puasa Tarwiyah

Mayoritas ulama sepakat bahwa hukum puasa Tarwiyah adalah sunnah. Artinya, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakannya, namun tidak berdosa jika tidak melakukannya. Anjuran ini didasarkan pada keutamaan beramal saleh di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits. Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai kekuatan dalil yang secara spesifik menyebutkan puasa Tarwiyah, namun hal ini tidak mengurangi nilai ibadah dan keutamaan yang terkandung di dalamnya.

Salah satu dalil yang sering dijadikan rujukan adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada hari-hari yang lebih dicintai Allah untuk beribadah di dalamnya, selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan puasa satu tahun, dan satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar."

Meski hadits ini tidak secara eksplisit menyebutkan puasa Tarwiyah, namun dapat dipahami bahwa puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah termasuk dalam amalan yang sangat dianjurkan di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

Waktu Pelaksanaan dan Niat Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Jika mengacu pada kalender Hijriah, tanggal tersebut biasanya jatuh beberapa hari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Sebelum melaksanakan puasa Tarwiyah, umat Muslim disunnahkan untuk berniat terlebih dahulu. Niat puasa Tarwiyah dapat diucapkan dalam hati atau dilafazkan dengan ucapan:

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'ala."

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

  • Termasuk amalan di sepuluh hari pertama Dzulhijjah: Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah waktu yang sangat istimewa dalam Islam. Berbagai amalan saleh yang dilakukan pada waktu ini akan dilipatgandakan pahalanya.
  • Menghapus dosa: Beberapa riwayat menyebutkan bahwa puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah lalu.
  • Mendekatkan diri kepada Allah SWT: Dengan berpuasa, seorang Muslim dapat meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  • Sebagai persiapan menuju puasa Arafah: Puasa Tarwiyah dapat menjadi latihan dan persiapan bagi umat Muslim untuk melaksanakan puasa Arafah yang memiliki keutamaan yang lebih besar.

Perbedaan Antara Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah

Selain waktu pelaksanaan dan niat, perbedaan utama antara puasa Tarwiyah dan puasa Arafah terletak pada keutamaannya. Puasa Arafah memiliki keutamaan yang lebih besar, yaitu dapat menghapus dosa selama dua tahun, satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.

Berikut adalah tabel perbedaan antara puasa Tarwiyah dan puasa Arafah:

Aspek Puasa Tarwiyah Puasa Arafah
Waktu 8 Dzulhijjah 9 Dzulhijjah
Hukum Sunnah Sunnah
Keutamaan Termasuk amalan di 10 hari pertama Dzulhijjah, menghapus dosa Menghapus dosa 2 tahun

Dengan memahami perbedaan ini, umat Muslim dapat lebih bijak dalam melaksanakan kedua puasa sunnah ini dan meraih keutamaan yang terkandung di dalamnya.

Puasa Tarwiyah adalah amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim menjelang Hari Raya Idul Adha. Dengan melaksanakan puasa ini, seorang Muslim dapat meraih berbagai keutamaan, meningkatkan ketakwaan, dan mempersiapkan diri untuk menyambut Hari Raya Idul Adha dengan hati yang bersih dan penuh berkah.