Tim Medis Aksi May Day Mengaku Alami Kekerasan Saat Berikan Pertolongan
Jakarta - Seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Cho Yong Gi, yang juga merupakan bagian dari tim medis aksi memperingati Hari Buruh atau May Day 2025 lalu, mengungkapkan pengalaman pahitnya. Ia mengaku mengalami tindakan kekerasan saat berusaha memberikan pertolongan kepada peserta aksi yang terluka di depan Gedung DPR/MPR RI.
Menurut penuturan Cho Yong Gi, pada saat aksi berlangsung, dirinya bertugas sebagai tim medis. Setelah melewati pintu DPR, ia bersama tim medis gabungan lainnya hendak kembali melalui depan Senayan Park, tepatnya di bawah flyover. Saat itulah, mereka mendengar teriakan warga yang meminta pertolongan karena ada peserta aksi yang mengalami luka di kepala.
"Ketika lewat dari pintu DPR, saya dengan tim gabungan medis lainnya mau pulang lewat depan Senayan Park di bawah flyover, dengar suara ada warga yang bilang, 'Ada yang kepalanya bocor, perlu pertolongan'," ujar Cho Yong Gi di Polda Metro Jaya, Selasa (3/6/2025).
Cho Yong Gi kemudian mendekati sumber suara dan mendapati beberapa orang berjongkok di kolong flyover dengan luka robek di bibir dan mengeluarkan darah. Tanpa ragu, ia menawarkan bantuan medis.
Namun, situasinya berubah menjadi tidak terduga. Di tempat yang sama, tidak jauh dari lokasi para korban luka, muncul sekelompok orang yang justru melakukan intimidasi terhadap Cho Yong Gi.
"Salah satu orang teriak, 'Kamu ngapain di sini?'. Terus dia dorong sampai jatuh," kata Cho Yong Gi.
Situasi semakin memanas ketika teriakan provokasi mulai terdengar. Cho Yong Gi mengaku dibanting oleh seseorang dan kemudian mengalami serangkaian tindakan kekerasan.
"Ada suara yang provokasi, 'Ini yang tadi lempar-lempar'. Terus otomatis mereka langsung tangkap, ditarik, dibanting ke bawah, dipiting lehernya dua orang, bagian leher itu diinjak," jelasnya.
Tidak hanya itu, Cho Yong Gi juga mengaku menerima pukulan berulang kali, namun ia tidak dapat mengidentifikasi siapa pelaku pemukulan tersebut.
"Terus ada teman, dia datang langsung pasang badan untuk menyetop pemukulan itu, akhirnya sudah, setop pemukulannya," lanjutnya.
Setelah insiden kekerasan tersebut, Cho Yong Gi kemudian dibawa ke mobil tahanan dan dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menangkap 14 orang terkait aksi Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 yang berlangsung di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, pada Kamis (1/5/2025). Ke-14 orang tersebut ditetapkan sebagai tersangka karena diduga melakukan tindakan kerusuhan.
"Update hingga tadi malam itu ada 14 orang yang kami tangkap," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya, Jumat (2/5/2025).
Menurut keterangan pihak kepolisian, saat penangkapan, para peserta aksi tersebut kedapatan membawa petasan. Kombes Ade Ary menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak akan mentolerir segala bentuk tindakan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Kepolisian akan menindak tegas siapapun yang berusaha membuat kerusuhan," tegasnya.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, ke-14 orang tersebut tidak ditahan, namun dikenakan wajib lapor.