Tragedi Toko Sembako Bekasi: Pertengkaran Kasbon Berujung Maut

Kasus pembunuhan seorang pemilik toko sembako di Pondok Gede, Kota Bekasi, akhirnya terkuak. Alex Luis (67), meregang nyawa di tangan Andreas, pegawainya sendiri, setelah terlibat cekcok panas terkait permintaan kasbon.

Kepolisian Daerah Metro Jaya mengungkapkan detail kronologis kejadian tragis yang terjadi pada Jumat, 30 Mei lalu. Menurut keterangan Kombes Wira Satya Triputra, Dirkrimum Polda Metro Jaya, insiden bermula ketika Andreas menghampiri korban sekitar pukul 20.50 WIB, usai merapikan toko.

Andreas bermaksud meminjam uang antara Rp 3 juta hingga Rp 5 juta untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan membayar hutang. Percakapan yang terjadi kemudian justru memicu pertengkaran sengit. Korban menolak permintaan kasbon dengan nada tinggi, menyinggung kinerja Andreas yang dinilai malas dan jarang masuk kerja.

Berikut transkrip percakapan terakhir antara korban dan pelaku:

  • Andreas: "Ko, maaf saya mau bicara sebentar."
  • Alex Luis: "Iya, kenapa?"
  • Andreas: "Saya mau minta tolong Ko, kalau boleh saya mau kasbon, boleh nggak Ko sekitar Rp 3-5 juta untuk beli perlengkapan anak dan biaya lain"
  • Alex Luis: "Enggak bisa, kamu kasbon terus, kerja aja males, jarang masuk, nggak kayak yang lain, orang kalo mau minta tolong tuh kerja dulu yang bener (dengan nada tinggi)"
  • Andreas: "Saya nggak kerja bener gimana Ko, saya libur kadang suruh masuk, kalau pulang aja paling malem beda sama yang lain, maksudnya ngomong gitu ke saya apa?"
  • Alex Luis: "Udah, nggak ada, nggak ada"

Penolakan dan perkataan korban menyulut emosi Andreas. Tanpa terkendali, ia melayangkan pukulan bertubi-tubi ke arah korban. Tidak hanya itu, Andreas juga melempar korban dengan kardus berisi air mineral. Korban sempat terjatuh dan berusaha bangkit, namun serangan terus berlanjut hingga kepalanya membentur kloset dan pecah.

Setelah korban tidak berdaya, Andreas mengambil uang tunai senilai Rp 84.654.000 dari toko dan melarikan diri. Namun, pelarian Andreas tidak berlangsung lama. Kurang dari 24 jam, tim kepolisian berhasil menangkapnya di sebuah hotel di kawasan Serpong, Tangerang Selatan. Andreas ditangkap sebelum sempat melarikan diri ke Batam bersama istri dan anaknya.

Kasus ini masih dalam pengembangan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.