Klarifikasi Keluarga: Warung Legendaris Mbok Yem di Puncak Lawu Tetap Beroperasi

Kabar duka menyelimuti para pendaki Gunung Lawu atas berpulangnya Wakiyem, yang lebih dikenal sebagai Mbok Yem, sosok legendaris di balik warung tertinggi di gunung tersebut. Warung Mbok Yem, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman pendakian Lawu, sempat dikabarkan akan tutup, menimbulkan kebingungan dan kesedihan di kalangan pendaki.

Rumor penutupan ini bermula dari sebuah video yang beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, seorang pria yang mengaku telah mendampingi Mbok Yem selama 19 tahun menyampaikan informasi bahwa warung akan ditutup sementara mulai 27 Mei 2025. Video tersebut menampilkan foto Mbok Yem dengan tulisan 'kapan ke Lawu lagi', menambah kesan perpisahan dan ketidakpastian.

Pria dalam video itu menjelaskan bahwa keputusannya untuk 'pensiun' dari warung Mbok Yem menjadi alasan utama penutupan sementara tersebut. Ia juga menyinggung tentang Temon, monyet peliharaan Mbok Yem, yang kini dirawat oleh seorang pecinta binatang di Blora.

Namun, kabar penutupan warung Mbok Yem dibantah tegas oleh pihak keluarga. Saiful Bahri alias Gimbal, cucu Mbok Yem, menyatakan bahwa warung tersebut tetap buka seperti biasa dan tidak pernah tutup. Ia menyayangkan pernyataan pria bernama Muis dalam video viral tersebut dan menegaskan bahwa informasi yang disampaikan tidak benar.

"Ndak pernah tutup! Selama ini buka terus," ujar Saiful, membantah kabar yang beredar.

Klarifikasi dari pihak keluarga ini tentu menjadi kabar melegakan bagi para pendaki yang selama ini menjadikan Warung Mbok Yem sebagai tempat beristirahat dan mengisi energi saat mendaki Gunung Lawu. Warung Mbok Yem bukan hanya sekadar tempat berjualan, tetapi juga simbol keramahan dan semangat pantang menyerah di tengah alam yang menantang. Keberadaannya menjadi bagian penting dari pengalaman pendakian Lawu, dan kelanjutan operasionalnya menjadi harapan bagi banyak orang.