Menkes Laporkan Situasi Terkini COVID-19 kepada Presiden Prabowo di Istana
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hari ini menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara untuk menyampaikan perkembangan terkini terkait situasi COVID-19 di Indonesia. Pertemuan tersebut berlangsung di tengah perhatian publik terhadap potensi peningkatan kasus COVID-19 di kawasan Asia Tenggara.
Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa meskipun terdapat kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia, skalanya masih relatif kecil. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Menurutnya, kenaikan kasus ini terpantau melalui sistem surveilans yang telah diperkuat. Ia juga menyoroti bahwa varian yang dominan di luar negeri, yaitu subvarian Omicron, memiliki karakteristik yang serupa dengan subvarian JN.1 yang terdeteksi di Indonesia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat adanya peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Singapura dan Thailand. Data Kemenkes menunjukkan adanya 7 kasus COVID-19 yang dilaporkan pada minggu lalu, tepatnya pada periode 25-31 Mei. Dari hasil pemeriksaan spesimen yang dilakukan pada periode tersebut, positivity rate tercatat sebesar 2,05%. Artinya, dari setiap 100 orang yang diperiksa, terdapat sekitar 2 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Positivity rate tertinggi pada tahun 2025 terjadi pada minggu epidemiologi ke-19, yaitu sebesar 3,62%. Kenaikan kasus tertinggi pada minggu tersebut tercatat di provinsi Banten, Jakarta, dan Jawa Timur. Secara kumulatif, Kemenkes telah memeriksa sebanyak 2.160 spesimen sepanjang tahun 2025, dan dari jumlah tersebut, 72 spesimen dinyatakan positif COVID-19.
Juru Bicara Kemenkes, Widyawati, memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan mengenai kasus kematian akibat COVID-19 selama tahun 2025. Pernyataan ini memberikan sedikit kelegaan di tengah kekhawatiran akan potensi gelombang baru COVID-19.
Berikut poin-poin penting:
- Menteri Kesehatan melaporkan perkembangan COVID-19 kepada Presiden Prabowo.
- Kenaikan kasus di Indonesia masih tergolong kecil.
- Masyarakat diimbau untuk tidak panik.
- Subvarian Omicron yang dominan di luar negeri mirip dengan JN.1 di Indonesia.
- 7 kasus COVID-19 dilaporkan pada 25-31 Mei.
- Positivity rate tertinggi tahun 2025 adalah 3,62% pada minggu ke-19.
- Tidak ada kematian akibat COVID-19 di tahun 2025.