DPR Mendorong Percepatan Distribusi Kartu Nusuk untuk Kelancaran Ibadah Haji
Menjelang puncak ibadah haji, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melalui Tim Pengawas Haji (Timwas Haji) memberikan perhatian serius terhadap persiapan dan kelancaran pelaksanaan ibadah bagi jemaah haji Indonesia. Salah satu fokus utama yang menjadi perhatian Timwas Haji adalah percepatan distribusi Kartu Nusuk oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menekankan pentingnya Kartu Nusuk bagi jemaah haji. Kartu ini menjadi kunci akses terhadap berbagai layanan penting dan transportasi selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Timwas Haji DPR mendesak Kemenag untuk menyelesaikan distribusi Kartu Nusuk secepatnya, dengan tenggat waktu yang ditetapkan.
Dalam rapat kerja antara Timwas Haji DPR, Menteri Agama Nasaruddin Umar, dan Kepala Badan Penyelenggara Haji Moch Irfan Yusuf di Mekkah, berbagai permasalahan terkait pelaksanaan haji turut dibahas. Selain percepatan distribusi Kartu Nusuk, Timwas Haji DPR juga menyoroti beberapa temuan di lapangan yang memerlukan penanganan segera.
Permasalahan Haji yang Ditemukan
- Kelebihan Kapasitas Tenda: Timwas Haji DPR menemukan kondisi tenda di Arafah dan Mina yang melebihi kapasitas ideal. Tenda yang seharusnya menampung 200 orang, diisi hingga 300 jemaah. Hal ini tentu berdampak pada kenyamanan dan kesehatan jemaah.
- Jumlah Jemaah Wafat: Hingga awal Juni 2025, Kemenag mencatat adanya 125 jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia. Mayoritas dari mereka adalah jemaah lanjut usia (lansia). Pemerintah telah memastikan bahwa hak-hak jemaah yang wafat, termasuk badal haji dan asuransi, akan diberikan sesuai ketentuan.
Timwas Haji DPR meminta Kemenag untuk meningkatkan pengawasan dan memberikan respons cepat terhadap berbagai persoalan teknis maupun kesehatan yang mungkin timbul di lapangan selama puncak haji. Koordinasi dengan otoritas Arab Saudi juga perlu diperkuat untuk memastikan kelancaran distribusi Kartu Nusuk dan mobilisasi jemaah selama fase Armuzna.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin, menginformasikan bahwa seluruh jemaah haji Indonesia telah tiba di Mekkah pada 2 Juni 2025. Saat ini, lebih dari 200 ribu jemaah dari berbagai kloter tengah memasuki masa tenang menjelang puncak ibadah haji. Fokus utama jemaah adalah menjaga kesehatan, beristirahat, dan mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual. Sebagai bagian dari persiapan, layanan transportasi bus shalawat dihentikan sementara dan akan kembali beroperasi menjelang puncak haji.