Penemuan Arkeologi Mengagumkan: Roti Zaman Perunggu Utuh Ditemukan di Turki
Penemuan Roti Berusia Ribuan Tahun Menggemparkan Dunia Arkeologi
Sebuah penemuan luar biasa baru-baru ini telah menggemparkan dunia arkeologi. Di Provinsi Eskisehir, Turki, para arkeolog menemukan roti utuh yang diperkirakan berusia 5.000 tahun. Temuan ini memberikan wawasan berharga tentang kehidupan dan kebiasaan masyarakat pada Zaman Perunggu.
Penemuan roti kuno ini terjadi pada September 2024, namun baru diumumkan kepada publik pada bulan Mei 2025. Roti tersebut berasal dari Zaman Perunggu, diperkirakan dipanggang sekitar tahun 3.300 SM. Kondisi roti yang relatif utuh menjadi daya tarik tersendiri, mengingat usia dan rentannya makanan terhadap kerusakan.
Tim arkeolog, yang dipimpin oleh Murat Terkteki, menemukan roti tersebut terkubur di bawah pintu masuk sebuah bangunan kuno. Diduga, roti tersebut hangus sebelum terkubur, yang mungkin menjadi faktor utama dalam pelestariannya. Meskipun hangus dan rapuh, bentuk asli roti masih dapat dikenali. Diameter roti tersebut sekitar 12 cm dan tampaknya telah disobek sebelum dikuburkan.
"Biasanya, kami hanya menemukan sisa-sisa kecil seperti remah-remah. Namun, kali ini, roti tetap utuh karena terawetkan akibat terbakar dan terkubur," ungkap Terkteki.
Analisis Komposisi Roti Kuno
Analisis terhadap roti kuno tersebut mengungkapkan komposisinya yang menarik. Roti tersebut terbuat dari tepung gandum Emmer, jenis gandum purba yang dicampur dengan biji lentil. Bahan pengembang adonan roti menggunakan daun dari tanaman yang belum berhasil diidentifikasi. Proses karbonisasi telah mengubah roti menjadi arang, namun tetap mempertahankan bentuk aslinya.
Saat ini, roti berusia 5.000 tahun ini dipamerkan di Museum Arkeologi Eskisehir. Keberadaannya menarik perhatian para peneliti dan masyarakat umum.
Upaya Merekonstruksi Resep Kuno
Penemuan ini menginspirasi Pemerintah Kota Eskisehir untuk mencoba merekonstruksi resep roti kuno tersebut. Mereka menggunakan gandum Kavilca, varietas kuno yang mirip dengan gandum Emmer, serta bulgur dan lentil.
Sejak 22 Mei 2025, beberapa toko roti di Turki, termasuk Halk Ekmek milik pemerintah kota, mulai bereksperimen dengan resep tersebut. Halk Ekmek memproduksi sekitar 300 roti Kulluoba setiap hari.
Direktur Halk Ekmek di Eskisehir, Serap Guler, menjelaskan bahwa kombinasi tepung gandum peluru, kacang lentil, dan bulgur menghasilkan roti yang lezat, mengenyangkan, rendah gluten, dan bebas bahan pengawet. Roti Kulluoba dijual dalam bentuk bulat dan pipih dengan berat sekitar 300 gram.
Penemuan roti berusia 5.000 tahun ini tidak hanya memberikan wawasan tentang sejarah kuliner, tetapi juga menunjukkan kemampuan manusia purba dalam mengolah makanan dan melestarikannya. Upaya merekonstruksi resep kuno ini menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, memungkinkan kita untuk merasakan cita rasa dari peradaban yang telah lama berlalu.