Karyawan Gelapkan Fakta Pembunuhan Bos, Mengaku Bobol Toko Demi Tutupi Kejahatan

Aparat kepolisian berhasil mengungkap upaya melarikan diri seorang pria bernama Andreas, yang terlibat dalam kasus pembunuhan terhadap Alex Lius Setiawan, seorang pengusaha toko sembako di kawasan Pondok Gede, Bekasi. Usai melakukan aksi keji tersebut, Andreas berencana kabur ke Batam bersama istri dan anaknya. Namun, ia menyembunyikan fakta pembunuhan dari keluarganya, dan mengaku uang yang ia bawa adalah hasil membobol sebuah toko.

"Tersangka memberikan keterangan palsu kepada keluarganya, menyatakan bahwa uang tersebut diperoleh dari hasil membobol toko, bukan dari perampokan," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Andreas berhasil membawa kabur uang tunai senilai Rp 84,6 juta setelah menghabisi nyawa Alex Lius. Ia sengaja tidak memberitahukan kepada istrinya mengenai pembunuhan yang telah dilakukannya. Kepada keluarganya, Andreas berdalih bahwa uang tersebut didapat dari hasil mencuri di sebuah toko. Uang hasil kejahatan tersebut kemudian digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk biaya menginap di hotel dan ongkos perjalanan ke Batam. Sebagian uang juga digunakan untuk membeli ponsel baru dan membiayai sekolah adik Andreas.

"Sebagian uang hasil kejahatan tersebut digunakan pelaku untuk membeli dua unit handphone yang sudah kami sita sebagai barang bukti. Selain itu, sebagian uang juga diberikan kepada keluarganya untuk biaya sekolah adiknya," jelas Kombes Wira.

Andreas, yang ternyata merupakan karyawan korban sendiri, berhasil ditangkap di sebuah hotel di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, pada Minggu (1/6) dini hari. Saat penangkapan, ia sedang bersama istri dan anaknya.

Motif Pembunuhan

Terungkap bahwa Andreas nekat membunuh Alex Lius, bosnya sendiri, pada Jumat (30/5) malam di toko milik korban di Pondok Gede, Bekasi. Andreas mengaku sakit hati dan tersinggung dengan ucapan korban yang kerap kali menyinggung soal 'kasbon terus'.

"Tersangka awalnya mendekati korban dengan maksud untuk meminjam uang. Namun, korban memberikan respons yang kurang pantas, dengan mengatakan 'kamu kasbon terus', 'kerja saja malas', 'banyak liburnya, tidak seperti yang lain'. Ucapan-ucapan inilah yang memicu emosi pelaku hingga akhirnya melakukan penganiayaan terhadap korban," jelas Kombes Wira.

Ucapan korban tersebut membuat Andreas naik pitam. Tanpa pikir panjang, ia langsung memukul korban sebanyak dua kali ke arah pipi kanan. Kemudian, ia kembali memukul korban ke arah dada dan mata masing-masing satu kali.

Pukulan bertubi-tubi tersebut membuat korban tersungkur. Andreas kemudian mengambil sebuah kardus berisi air mineral yang ada di dalam toko dan melemparkannya ke arah dada korban sebanyak satu kali.