Persiapan Spiritual Jelang Puasa Tarwiyah dan Arafah: Mandi Besar dan Doa Kesucian
Menjelang Hari Tarwiyah dan Arafah, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah. Sebagai persiapan spiritual dan fisik, disunnahkan untuk melakukan mandi besar atau keramas sebelum memulai ibadah puasa tersebut.
Mandi Besar: Mensucikan Diri Lahir dan Batin
Mandi besar atau ghusl merupakan cara untuk menghilangkan hadas besar, seperti yang disebabkan oleh junub, haid, atau nifas. Dalam konteks puasa Tarwiyah dan Arafah, mandi besar menjadi ikhtiar untuk menyucikan diri secara lahir dan batin sebelum beribadah. Meskipun tidak ada dalil khusus yang mewajibkan mandi keramas sebelum puasa Tarwiyah dan Arafah, tindakan ini sangat dianjurkan sebagai bentuk penyucian diri.
Dasar hukum mandi besar terdapat dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 6, yang menjelaskan tentang tata cara bersuci sebelum melaksanakan salat. Ayat ini juga menjelaskan kondisi-kondisi yang mewajibkan seseorang untuk mandi besar.
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Dan jika kamu junub maka mandilah..." (QS. Al-Maidah: 6)
Ayat ini menjadi landasan bahwa bersuci adalah bagian penting dari ibadah. Mandi besar bukan hanya sekadar membersihkan fisik, tetapi juga membersihkan diri dari hadas yang menghalangi kesempurnaan ibadah.
Tata Cara dan Niat Mandi Besar
Tata cara mandi besar diawali dengan niat. Niat ini diucapkan dalam hati bersamaan dengan saat air pertama kali menyentuh tubuh. Berikut adalah lafal niat mandi besar untuk menghilangkan hadas:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala
Artinya: "Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'ala."
Setelah berniat, siramkan air ke seluruh tubuh mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Pastikan tidak ada bagian tubuh yang terlewatkan. Membersihkan setiap lipatan kulit dan sela-sela jari juga penting agar mandi besar menjadi sempurna.
Doa Setelah Mandi
Setelah selesai mandi, disunnahkan membaca doa sebagaimana yang dianjurkan oleh Imam an-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar. Doa ini merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT atas kesempatan untuk membersihkan diri dan mendekatkan diri kepada-Nya. Berikut adalah salah satu doa yang dapat dibaca:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ، وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Asyhadu an lā ilāha illallāhu wahdahū lā syarīka lahū, wa asyhadu anna Muhammadan abduhū wa rasūluhū. Allāhummaj'alnī minat tawwābīna, waj'alnī minal mutathahhirīna. Subhānakallāhumma wa bi hamdika asyhadu an lā ilāha illā anta, astaghfiruka, wa atūbu ilayka.
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Ya Allah jadikanlah saya termasuk golongan orang-orang yang bertobat. Dan jadikanlah saya termasuk golongan orang-orang yang suci. Maha Suci Engkau Ya Allah, segala pujian untuk-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau dan aku meminta ampunan dan bertaubat pada-Mu."
Mandi besar dan doa yang menyertainya adalah bagian dari upaya mempersiapkan diri secara spiritual dan fisik untuk menyambut Hari Tarwiyah dan Arafah. Dengan kesucian lahir dan batin, diharapkan ibadah puasa yang dijalankan dapat diterima dan diridhai oleh Allah SWT.