Sektor Energi Diproyeksikan Serap Jutaan Tenaga Kerja dalam Lima Tahun Mendatang

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan proyeksi optimistis mengenai potensi penyerapan tenaga kerja di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga tahun 2030. Dalam paparannya, Bahlil mengungkapkan bahwa sektor ini diperkirakan akan menciptakan hingga 6,2 juta lapangan kerja baru.

Proyeksi ini didasarkan pada perkembangan pesat di beberapa subsektor utama ESDM. Pertama, sektor ketenagalistrikan, khususnya di bidang pembangkitan dan transmisi energi, diperkirakan akan membutuhkan banyak tenaga kerja terampil. Kedua, sektor mineral dan batu bara (minerba), terutama yang terkait dengan program hilirisasi industri, juga akan menjadi mesin pencipta lapangan kerja yang signifikan. Hilirisasi, yang berfokus pada pengolahan bahan mentah menjadi produk bernilai tambah, membutuhkan investasi besar dan tenaga kerja yang kompeten.

Selain itu, Bahlil menyoroti potensi besar dari ekosistem kendaraan listrik. Pengembangan industri kendaraan listrik, mulai dari produksi baterai hingga perakitan kendaraan, akan menciptakan rantai nilai baru yang luas dan membutuhkan tenaga kerja dengan berbagai keahlian.

Bahlil menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang. Menurutnya, tantangan utama saat ini adalah memastikan ketersediaan tenaga kerja yang terampil dan mampu beradaptasi dengan teknologi baru. Transisi energi, misalnya, membutuhkan tenaga kerja yang tidak hanya memahami teknologi konvensional, tetapi juga memiliki keahlian dalam energi terbarukan dan sistem energi cerdas.

"Jangan sampai ada yang mengatakan bahwa lapangan pekerjaan tidak ada. Kita harus introspeksi dan meningkatkan kualitas diri," ujar Bahlil, seraya menekankan pentingnya penyesuaian diri terhadap perkembangan zaman. Peningkatan kualitas SDM, lanjutnya, akan menjadi kunci untuk mencapai target pendapatan per kapita Indonesia sebesar 11.000 dollar AS dalam beberapa tahun mendatang. Dengan tenaga kerja yang berkualitas, Indonesia akan mampu bersaing di pasar global dan menarik investasi yang lebih besar.

Berikut adalah beberapa poin penting yang mendukung proyeksi penyerapan tenaga kerja di sektor ESDM:

  • Ketenagalistrikan: Peningkatan investasi di pembangkit listrik terbarukan dan infrastruktur transmisi.
  • Minerba: Program hilirisasi yang membutuhkan tenaga kerja di bidang pengolahan dan manufaktur.
  • Kendaraan Listrik: Pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang menciptakan rantai nilai baru.
  • Peningkatan Kualitas SDM: Investasi dalam pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil.

Dengan strategi yang tepat dan fokus pada pengembangan SDM, sektor ESDM diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.