SMAN 9 Tambun Selatan Klarifikasi Terkait Isu Sumbangan Dana Pembangunan

Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh ratusan siswa kelas X dan XI SMAN 9 Tambun Selatan pada Selasa (3/6/2025) terkait dugaan pungutan liar (pungli) berkedok sumbangan, mendapat tanggapan dari pihak sekolah.

Sahri Ramadan, Humas SMAN 9 Tambun Selatan, memberikan klarifikasi terkait isu sumbangan dana pembangunan gedung sekolah yang menjadi salah satu poin tuntutan siswa. Ia menjelaskan bahwa sekolah memang memiliki program sumbangan yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu akademik dan non-akademik. Namun, ia menegaskan bahwa sumbangan tersebut bersifat sukarela dan tidak ada paksaan bagi siswa maupun orang tua yang ingin berpartisipasi.

"Memang ada sumbangan akademik dan non-akademik. Tapi itu sifatnya tidak wajib bagi siapa saja yang ingin menyumbang," ujarnya.

Lebih lanjut, Sahri menjelaskan bahwa besaran sumbangan yang diberikan juga tidak ditentukan oleh pihak sekolah. Pihak sekolah menyerahkan sepenuhnya kepada kesanggupan masing-masing orang tua siswa.

"Kami tidak pernah membatasi dalam satu tahun ini sekian. Jadi kesanggupan orang tua saja begitu," imbuhnya.

Meskipun demikian, Sahri mengakui bahwa isu sumbangan ini menjadi bahan evaluasi internal bagi pihak sekolah. Ia berjanji akan melakukan perbaikan dan peninjauan kembali terhadap mekanisme pengumpulan sumbangan agar lebih transparan dan akuntabel.

"Dengan ini mungkin menjadi bagian dari evaluasi kami untuk ke depan," katanya.

Selain isu sumbangan dana pembangunan gedung, para siswa juga menyoroti beberapa hal lain, di antaranya:

  • Fasilitas Unit Kesehatan Sekolah (UKS): Kondisi UKS yang memprihatinkan dengan minimnya fasilitas seperti meja, kursi, kasur, dan ketersediaan obat-obatan menjadi perhatian serius. Para pengurus UKS bahkan harus menggunakan dana pribadi untuk membeli obat-obatan.
  • Pemaksaan Tanda Tangan: Siswa juga mengeluhkan adanya pemaksaan tanda tangan dalam kegiatan-kegiatan internal sekolah seperti buka bersama, pesantren kilat, dan perlombaan.

Menanggapi keluhan-keluhan tersebut, pihak sekolah berjanji akan segera melakukan perbaikan dan pembenahan agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan kondusif.