OECD Revisi Turun Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global, Kebijakan Tarif AS Jadi Sorotan

Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini, dengan menyoroti kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat sebagai faktor utama. Penurunan proyeksi ini mengindikasikan kekhawatiran mendalam terhadap dampak proteksionisme perdagangan terhadap stabilitas ekonomi global.

OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan melambat menjadi 2,9 persen, angka ini lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang mencapai 3,1 persen. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan signifikan dalam hambatan perdagangan, terutama yang berasal dari kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintahan AS. Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh pendekatan yang sulit diprediksi dalam penerapan tarif telah menciptakan iklim investasi dan perdagangan yang kurang kondusif.

Ekonom utama OECD, Alvaro Pereira, menyatakan bahwa hampir semua negara akan merasakan dampak dari prospek ekonomi yang melemah ini. Pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja diperkirakan akan jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. OECD juga merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi AS dari 2,2 persen menjadi 1,6 persen untuk tahun ini, dan memprediksi perlambatan lebih lanjut pada tahun 2026.

Lebih lanjut, OECD memperingatkan bahwa AS berisiko menghadapi peningkatan inflasi, sebuah tantangan yang bertentangan dengan janji-janji yang disampaikan selama kampanye presiden. Data resmi terbaru menunjukkan bahwa ekonomi AS mengalami kontraksi pada tingkat tahunan sebesar 0,2 persen pada kuartal pertama tahun 2025, menandai kontraksi pertama sejak tahun 2022. Kontraksi ini semakin memperkuat kekhawatiran tentang dampak negatif dari kebijakan perdagangan terhadap kinerja ekonomi AS.

Kebijakan tarif yang diterapkan oleh AS telah menjadi sumber ketegangan perdagangan dengan banyak negara. Langkah-langkah ini, yang bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri dan mengurangi defisit perdagangan, justru berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi global dan meningkatkan ketidakpastian di pasar.

OECD mendesak pemerintah untuk menghindari proteksionisme perdagangan dan fokus pada kebijakan yang mendukung kerja sama multilateral dan perdagangan bebas. Investasi dalam infrastruktur, pendidikan, dan inovasi juga penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi global:

  • Kebijakan Tarif AS: Kebijakan tarif yang diterapkan oleh AS telah menciptakan hambatan perdagangan dan meningkatkan ketidakpastian.
  • Inflasi: Peningkatan inflasi di AS dapat mengurangi daya beli konsumen dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
  • Ketidakpastian Geopolitik: Ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia dapat mengganggu perdagangan dan investasi.
  • Perubahan Iklim: Perubahan iklim dapat menyebabkan bencana alam dan mengganggu aktivitas ekonomi.

OECD menyerukan tindakan segera untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dan memastikan pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan.