Kupang Prioritaskan Kesehatan Warga: Dana Darurat, Gizi, dan Informasi Tempat Tidur Rumah Sakit Diluncurkan
Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengambil langkah signifikan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dengan meluncurkan tiga program strategis. Wali Kota Christian Widodo secara resmi memperkenalkan inisiatif ini di Puskesmas Sikumana pada hari Selasa, 3 Juni 2025. Program-program tersebut meliputi:
- Dana Pengamanan Kegawatdaruratan: Alokasi dana khusus di RSUD SK Lerik untuk menjamin penanganan medis segera bagi warga dalam kondisi darurat, tanpa terkendala masalah administrasi atau biaya.
- Program Makanan Tambahan (PMT): Pemberian nutrisi tambahan untuk bayi balita stunting dan ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK).
- Sosialisasi Sistem Informasi Rawat Inap (Siranap): Sistem informasi yang memberikan data real-time mengenai ketersediaan tempat tidur di berbagai rumah sakit di Kota Kupang.
Wali Kota Widodo menekankan bahwa program Dana Pengamanan Kegawatdaruratan adalah realisasi janji politiknya untuk memastikan akses layanan kesehatan bagi seluruh warga Kupang, tanpa memandang status administrasi atau kemampuan finansial.
"Tidak boleh ada warga yang tertinggal. Saya ingin semua warga bisa dilayani dengan baik," tegasnya. Dana ini akan dikelola oleh RSUD SK Lerik dengan sistem saldo tahunan yang diperbarui, memastikan keberlanjutan program.
Program PMT merupakan bagian integral dari upaya penanggulangan stunting dan perbaikan gizi masyarakat. Data dari aplikasi SiGizi Kesega menunjukkan penurunan angka stunting di Kota Kupang dari 18,8 persen (4.233 anak) pada tahun 2024 menjadi 16,3 persen (3.475 anak) pada April 2025. Meski demikian, tantangan lain seperti kasus wasting (gizi buruk dan gizi kurang), balita BGM (bawah garis merah), dan balita dengan berat badan tidak naik masih memerlukan perhatian serius. Selain itu, terdapat ratusan ibu hamil dengan KEK yang membutuhkan intervensi gizi secepatnya.
Di wilayah kerja Puskesmas Sikumana sendiri, prevalensi stunting, gizi buruk, gizi kurang, dan balita BGM masih cukup tinggi. Pemeriksaan kehamilan terpadu dan edukasi gizi menjadi fokus utama dalam mendeteksi dan menangani risiko KEK maupun stunting sejak dini.
Sistem Informasi Rawat Inap (Siranap) dirancang untuk mengatasi masalah keterlambatan penanganan pasien darurat akibat kesulitan mencari informasi ketersediaan tempat tidur di rumah sakit. Melalui Siranap, keluarga pasien dapat dengan mudah mengetahui rumah sakit mana yang memiliki kamar kosong.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga mengingatkan para tenaga kesehatan, terutama PPPK Tahap I yang baru diangkat, untuk bekerja profesional dan bertanggung jawab dalam melayani masyarakat. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Retnowati, menambahkan bahwa ketiga program ini adalah wujud komitmen pemerintah daerah dalam memenuhi hak dasar warga atas layanan kesehatan yang berkualitas dan mudah diakses. Puskesmas Sikumana sendiri telah diakui sebagai Puskesmas Ramah Perempuan dan Anak oleh Menteri Kesehatan sejak Desember 2022.