Penjualan Hewan Kurban di Sukabumi Merosot Tajam Jelang Idul Adha 2025
Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, para pedagang hewan kurban di Sukabumi merasakan dampak penurunan daya beli masyarakat yang signifikan. Haji Nurdin, seorang pedagang hewan kurban yang sudah lama berjualan di Kampung Curug Gelar Tespong, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, mengungkapkan bahwa penjualan tahun ini jauh lebih sepi dibandingkan tahun sebelumnya.
"Biasanya, pelanggan-pelanggan kami dari masjid-masjid membeli dalam jumlah besar, bisa empat atau lima ekor sapi. Sekarang, mereka bilang baru bisa mengumpulkan uang untuk satu atau dua ekor saja," ujar Nurdin, saat ditemui di lapaknya pada Minggu (1/6/2025). Penurunan ini sangat terasa jika dibandingkan dengan momen yang sama di tahun 2024, di mana masyarakat tampak antusias membeli hewan kurban jauh hari sebelum Idul Adha tiba.
Nurdin memperkirakan omzet penjualannya tahun ini akan turun sekitar 30% dibandingkan tahun lalu. "Tahun kemarin, di masjid-masjid sudah banyak sapi kurban yang dipesan, bahkan ada yang dua atau tiga ekor. Sekarang, masih banyak yang belum membeli. Padahal, Idul Adha sudah semakin dekat," keluhnya.
Selain sepi pembeli, pedagang juga dihadapkan pada masalah lain, yaitu kenaikan harga sapi. Nurdin menjelaskan bahwa harga sapi tahun ini naik sekitar satu hingga dua juta rupiah dibandingkan tahun lalu. "Contohnya, sapi dengan berat 3 kuintal yang kemarin kami jual Rp 20 juta atau Rp 21 juta, sekarang harganya sudah Rp 22 jutaan. Ada selisih satu sampai dua jutaan," paparnya.
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan penjualan hewan kurban tahun ini:
- Kondisi Ekonomi: Kemungkinan besar, kondisi ekonomi yang kurang stabil mempengaruhi daya beli masyarakat, sehingga banyak yang mengurangi anggaran untuk kurban.
- Kenaikan Harga: Kenaikan harga sapi juga menjadi pertimbangan bagi masyarakat untuk membeli hewan kurban.
Namun, di tengah lesunya penjualan hewan kurban, Nurdin masih bisa mengandalkan penjualan sapi atau kambing untuk acara-acara lain seperti hajatan dan akikah. "Kalau hari-hari biasa, masih ada saja orang yang membeli dari kami untuk hajatan atau akikah," katanya.
Penurunan penjualan hewan kurban ini menjadi perhatian bagi para pedagang di Sukabumi. Mereka berharap kondisi ini tidak berlangsung lama dan daya beli masyarakat kembali meningkat menjelang Hari Raya Idul Adha.