Diskriminasi Usia Hantui Bursa Kerja Jakarta Barat: Kisah Elanda, Pencari Kerja Berusia 40 Tahun

Di tengah riuhnya Job Fair Jakarta Barat yang dipenuhi pelamar kerja usia muda, seorang pria bernama Elanda (40) harus menghadapi kenyataan pahit. Harapan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak terasa semakin menipis seiring bertambahnya usia.

Elanda, warga Slipi, Jakarta Barat, datang ke GOR Tanjung Duren dengan membawa harapan yang tak sebesar dulu. Hampir setahun sudah berlalu sejak kontrak kerjanya sebagai teknisi ATM berakhir pada Agustus 2024. Sejak saat itu, ia tak kenal lelah melamar pekerjaan, menyusuri berbagai bursa kerja, namun kerap kali terbentur tembok usia.

"Kalau sudah di usia saya, susah mencari kerja," ungkap Elanda dengan nada suara lirih.

Sembari menunggu panggilan kerja yang tak kunjung datang, Elanda mengisi hari-harinya dengan menjadi pengemudi ojek online. Penghasilan yang tak seberapa ia sisihkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan sekadar bertahan hidup. "Untuk mengisi kekosongan, saya narik ojek online saja," tuturnya.

Kehadiran Job Fair Jakarta Barat menjadi secercah harapan yang ia perjuangkan. Namun, ia khawatir bahwa acara besar ini hanyalah sebuah rutinitas tahunan tanpa memberikan solusi nyata bagi para pencari kerja.

"Seharusnya kalau cocok, langsung bisa diterima kerja. Jangan hanya mengadakan, lalu tidak ada upaya lanjutan kepastian dari pencari kerja," harap Elanda.

Job Fair Jakarta Barat diselenggarakan selama dua hari, 3–4 Juni 2025, di dua lokasi, yaitu GOR Tanjung Duren dan GOR Kebon Jeruk. Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Sudin Nakertransgi) Jakarta Barat, Jackson Dianrus Sitorus, mengklaim bahwa tersedia ribuan lowongan pekerjaan.

"Ada 41 perusahaan swasta, 3 instansi pemerintah, dan 6 pelaku UMKM binaan Jakpreneur yang terlibat. Totalnya ada 3.504 lowongan kerja," jelas Jackson.

Namun, di balik gemerlap ribuan lowongan tersebut, muncul pertanyaan: seberapa banyak perusahaan yang benar-benar membuka pintu bagi para pencari kerja berusia 40-an? Apakah job fair ini benar-benar inklusif, atau hanya menjadi ajang formalitas belaka?

Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Yuli Hartono, menepis anggapan bahwa job fair hanya sekadar formalitas. "Tidak, tidak benar. Semua perusahaan yang hadir memang membuka peluang kerja. Jangan patah semangat," tegasnya.

Namun, bagi Elanda dan para pencari kerja senior lainnya, harapan seringkali terasa berat sebelah. Di tengah persaingan yang ketat, tak semua nama berhak mendapatkan kesempatan yang sama. Pertanyaan tentang diskriminasi usia dalam dunia kerja kembali mencuat. Apakah usia menjadi penghalang utama bagi mereka yang ingin berkontribusi dan mendapatkan pekerjaan yang layak?

  • Diskriminasi Usia
  • Bursa Kerja Jakarta Barat
  • Elanda (40)
  • Pencari Kerja Senior
  • Lowongan Kerja
  • Job Fair
  • Nasib Pencari Kerja