Bom Perang Dunia II Sebabkan Gangguan Transportasi Massal di Paris
Bom Perang Dunia II Sebabkan Gangguan Transportasi Massal di Paris
Penemuan bom Perang Dunia II aktif di dekat jalur kereta api utara Paris pada Jumat, 7 Maret 2025, mengakibatkan gangguan transportasi besar-besaran yang berlangsung selama 12 jam. Insiden ini memaksa otoritas setempat untuk melakukan evakuasi dan penjinakan bom yang berisiko tinggi, berdampak pada sistem kereta api, jalan raya, dan bahkan jalur kereta berkecepatan tinggi yang menghubungkan Paris dengan Inggris dan negara-negara Eropa lainnya. Lebih dari 600.000 penumpang terdampak akibat pembatalan hampir 500 perjalanan kereta api.
Bom tersebut ditemukan secara tak sengaja oleh pekerja konstruksi yang sedang melakukan penggalian di dekat rel kereta api. Segera setelah penemuan itu, tim penjinak bom ahli dikerahkan untuk menetralisir ancaman tersebut. Proses penjinakan, yang digambarkan oleh Kepala Laboratorium Kepolisian Paris, Christophe Pezron, sebagai adegan layaknya di film-film, melibatkan pemindahan bom ke dalam sebuah lubang dan penghancuran sumbu peledaknya. Bahaya yang ditimbulkan oleh bom tersebut sangat besar, dan jika meledak, konsekuensinya akan sangat fatal, menurut Pezron. Untungnya, proses penjinakan berhasil dilakukan tanpa menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan yang lebih luas.
Gangguan transportasi yang signifikan terjadi di sejumlah titik vital. Jaringan kereta api yang melayani Gare du Nord, stasiun kereta api tersibuk di Paris, terpaksa dihentikan sepenuhnya. Selain itu, beberapa ruas jalan raya protokol menuju Paris utara dan beberapa jalan lingkar kota juga ditutup untuk memastikan keselamatan masyarakat selama proses penjinakan berlangsung. Penutupan ini berdampak luas pada lalu lintas dan mobilitas warga Paris dan sekitarnya.
Dampaknya meluas hingga ke luar negeri. Di Stasiun Internasional St Pancras, London, penumpang yang hendak menuju Paris mengalami kendala besar. Banyak di antara mereka yang terpaksa mencari alternatif transportasi lain, seperti kereta menuju Lille, Prancis, atau bahkan penerbangan. Hal ini menyoroti ketergantungan wilayah Eropa terhadap jaringan transportasi kereta api berkecepatan tinggi dan dampak yang signifikan dari gangguan operasionalnya.
Menteri Transportasi Prancis, Philippe Tabarot, menyampaikan rasa lega atas keberhasilan penjinakan bom tanpa insiden yang merugikan. Ia menyatakan rasa syukur atas penyelesaian situasi kritis ini. Setelah 12 jam, layanan kereta api secara bertahap kembali beroperasi dan jalan-jalan yang ditutup dibuka kembali, namun dampak penutupan yang berkepanjangan ini tak terelakkan, khususnya bagi para penumpang yang rencana perjalanannya terhambat.
Insiden ini menggarisbawahi risiko yang masih ada terkait peninggalan perang dan pentingnya kewaspadaan dalam proyek konstruksi dan infrastruktur di daerah yang mungkin masih terdapat sisa-sisa amunisi Perang Dunia II. Langkah-langkah pengamanan dan prosedur penjinakan bom yang tepat sangatlah krusial untuk meminimalkan risiko dan dampak terhadap kehidupan masyarakat.
- Garis Waktu:
- Jumat, 7 Maret 2025: Penemuan bom di dekat jalur kereta api utara Paris.
- Jumat, 7 Maret 2025 - Sabtu, 8 Maret 2025: Proses evakuasi dan penjinakan bom selama 12 jam.
- Sabtu, 8 Maret 2025: Pemulihan bertahap layanan transportasi kereta api dan jalan raya.