Gempa Karachi Picu Kerusuhan dan Kaburnya Ratusan Narapidana dari Penjara

Kerusuhan di Penjara Karachi Usai Gempa, Ratusan Narapidana Melarikan Diri

Karachi, Pakistan diguncang kerusuhan di Lapas Distrik Malir pada Senin (2/6/2024) malam, setelah gempa bumi mengguncang wilayah tersebut. Insiden ini mengakibatkan kaburnya lebih dari 200 narapidana, menjadi salah satu pelarian massal terbesar dalam sejarah negara itu.

Guncangan gempa yang terjadi menjelang tengah malam mendorong otoritas penjara untuk membuka sel-sel tahanan dan mengizinkan para narapidana keluar ke halaman penjara. Langkah ini diambil sebagai tindakan pencegahan untuk menghindari potensi bahaya akibat reruntuhan bangunan. Akan tetapi, situasi berubah menjadi tidak terkendali ketika sekelompok narapidana melakukan penyerangan terhadap petugas jaga, merampas senjata, dan melepaskan tembakan.

"Kepanikan melanda karena guncangan gempa," ungkap Zia-ul-Hasan Lanjar, Menteri Hukum Provinsi Sindh, kepada awak media. Pejabat setempat melaporkan bahwa para narapidana berhasil menjebol pintu utama penjara dan melarikan diri, bahkan menerobos barikade pasukan paramiliter yang berjaga di sekitar kompleks penjara. Video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan para narapidana berlarian di jalan-jalan sekitar wilayah Malir, sebagian besar tanpa alas kaki.

Menurut keterangan Kepala Kepolisian Provinsi Sindh, Ghulam Nabi Memon, satu narapidana tewas dan tiga petugas penjara mengalami luka-luka dalam insiden tersebut. Seorang penjaga keamanan di kompleks perumahan yang berlokasi di seberang penjara, Bukhsh, mengaku mendengar suara tembakan sebelum melihat kerumunan narapidana melarikan diri. "Saya mendengar suara tembakan cukup lama, kemudian para narapidana berhamburan keluar penjara," ujarnya kepada Reuters.

Kondisi di dalam penjara pasca-kerusuhan sangat memprihatinkan. Puing-puing kaca berserakan dan peralatan elektronik hancur di berbagai sudut bangunan. Ruang kunjungan tahanan, yang biasanya digunakan untuk pertemuan keluarga, juga tampak dijarah.

Arshad Shah, Kepala Lapas Distrik Malir, menjelaskan bahwa hanya ada 28 petugas yang bertugas pada malam kejadian. Ia juga mengakui bahwa penjara tersebut tidak dilengkapi dengan kamera pengawas (CCTV), yang semakin mempersulit pengawasan. Meskipun demikian, Shah menekankan bahwa dari sekitar 6.000 narapidana yang menghuni penjara, hanya sebagian kecil yang berhasil melarikan diri.

Keputusan untuk membuka sel tahanan akibat gempa menuai kritik keras dari pejabat tinggi provinsi. Kepala Menteri Provinsi Sindh, Murad Ali Shah, menyebut tindakan tersebut sebagai kesalahan fatal. "Itu adalah kesalahan besar dari pihak penjara," tegasnya. Murad Ali Shah juga mengimbau para narapidana yang melarikan diri untuk segera menyerahkan diri. Ia mengingatkan bahwa sebagian dari mereka adalah pengguna narkoba dan pelanggaran ringan dapat berkembang menjadi dakwaan serius.

"Tuduhan pelanggaran ringan dapat berubah menjadi kasus besar seperti tindak terorisme," tegasnya.

Hingga Selasa siang, aparat keamanan telah berhasil menangkap kembali sekitar 80 narapidana. Operasi pencarian besar-besaran masih berlangsung di seluruh Karachi, dan keamanan di sejumlah fasilitas pemasyarakatan telah diperketat.

Daftar Kerusakan:

  • Pecahan kaca berserakan
  • Peralatan elektronik hancur
  • Ruang kunjungan tahanan dijarah

Korban:

  • 1 Narapidana Tewas
  • 3 Petugas Penjara Luka-luka