Robert Kiyosaki Ungkap Dua Pelanggaran Fatal yang Jerumuskan Banyak Orang dalam Kemiskinan
Robert Kiyosaki, penulis buku Rich Dad Poor Dad, kembali melontarkan pernyataan yang memicu diskusi hangat di kalangan publik. Kali ini, ia menyoroti dua prinsip keuangan mendasar yang kerap diabaikan, dan menurutnya menjadi penyebab utama mengapa banyak orang kesulitan keluar dari jeratan kemiskinan.
Dalam sebuah unggahan di platform X, Kiyosaki menyatakan bahwa pelanggaran terhadap dua hukum uang adalah akar permasalahan finansial yang dihadapi banyak individu. Ia merujuk pada Gresham's Law dan Metcalfe's Law sebagai landasan argumennya.
Menabung dalam Fiat: Sebuah Kerugian?
Kiyosaki secara tegas mengkritik sistem uang fiat, yang menurutnya rentan terhadap devaluasi karena tidak didukung oleh komoditas fisik yang nyata. Ia bahkan menyebut bahwa orang miskin karena mereka bekerja dan menabung dalam mata uang yang nilainya terus merosot. Baginya, uang fiat adalah "uang palsu" yang tidak memiliki nilai intrinsik.
Dengan mengacu pada Gresham's Law, Kiyosaki menjelaskan bahwa ketika uang yang buruk beredar dalam sistem, uang yang baik akan menghilang. Dalam konteks ini, uang fiat dianggap sebagai "uang buruk" yang mendorong investor untuk mencari aset yang lebih aman dan stabil, seperti emas, perak, dan Bitcoin.
Kekuatan Jaringan dan Investasi Terdesentralisasi
Selain Gresham's Law, Kiyosaki juga menyoroti pentingnya Metcalfe's Law, yang menyatakan bahwa nilai sebuah jaringan meningkat secara eksponensial seiring dengan bertambahnya jumlah pengguna. Ia menggunakan prinsip ini untuk menekankan pentingnya berinvestasi dalam aset yang memiliki jaringan yang luas dan kuat.
Sebagai contoh, ia membandingkan McDonald's, sebuah jaringan waralaba global, dengan bisnis burger kecil yang tidak memiliki skala jaringan yang sama. Menurutnya, inilah salah satu alasan mengapa bisnis kecil seringkali kesulitan untuk berkembang dan mencapai kesuksesan finansial.
Kiyosaki juga mengungkapkan bahwa salah satu alasan utama dirinya berinvestasi dalam Bitcoin adalah karena sifatnya yang terdesentralisasi dan berbasis jaringan global. Ia percaya bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk menjadi aset yang bernilai di masa depan karena didukung oleh jaringan yang kuat dan terus berkembang.
Mengikuti Jejak Orang Kaya
Kiyosaki mengutip Michael J. Saylor, seorang tokoh terkemuka di dunia Bitcoin, yang menyarankan agar investor hanya menanamkan modal pada aset yang juga diminati oleh kalangan atas. Menurut Saylor, jika orang kaya tertarik pada suatu aset, kemungkinan besar aset tersebut akan mengalami peningkatan nilai di masa depan.
Berdasarkan prinsip ini, Kiyosaki menyatakan bahwa dirinya lebih memilih untuk "menabung" dalam bentuk emas, perak, dan Bitcoin. Ia percaya bahwa aset-aset ini mematuhi hukum-hukum uang yang sehat dan dapat melindungi nilai kekayaannya dari inflasi dan devaluasi mata uang.
Peringatan Krisis Keuangan
Dalam unggahan terpisah, Kiyosaki kembali memperingatkan tentang potensi terjadinya krisis keuangan global. Ia mendesak masyarakat untuk tidak bergantung pada sistem moneter tradisional dan segera beralih ke aset riil atau terdesentralisasi.
Peringatan ini muncul di tengah ketidakpastian pasar global, tekanan inflasi yang tinggi, dan kekhawatiran tentang kebijakan bank sentral di berbagai negara. Kiyosaki percaya bahwa krisis keuangan dapat terjadi kapan saja dan penting bagi setiap individu untuk mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi diri dari dampaknya.