Jawa Barat Terapkan Jam Masuk Sekolah Baru dan Hapus Pekerjaan Rumah

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumumkan perubahan signifikan dalam dunia pendidikan di provinsi tersebut. Mulai tahun ajaran 2025-2026, seluruh sekolah di Jawa Barat akan memberlakukan jam masuk baru, yakni pukul 06.30 WIB. Kebijakan ini disampaikan langsung oleh Dedi melalui sebuah pernyataan video yang dirilis pada hari Rabu, menjelang pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya.

Dalam video tersebut, Dedi Mulyadi mengklarifikasi informasi yang beredar mengenai jam masuk sekolah pukul 06.00. Ia menegaskan bahwa Surat Edaran yang dikeluarkan secara jelas menyebutkan pukul 06.30 sebagai waktu dimulainya kegiatan belajar mengajar. Surat Edaran Nomor: 58/PK.03/DISDIK mengatur jam efektif di satuan pendidikan, menetapkan bahwa hari Senin hingga Kamis, kegiatan belajar dimulai pukul 06.30 dengan durasi 195 menit per hari. Sementara itu, pada hari Jumat, jam mulai belajar tetap sama, namun durasi pembelajaran dipersingkat menjadi 120 menit.

Perubahan jam masuk sekolah ini merupakan bagian dari reformasi pendidikan yang lebih besar di Jawa Barat. Selain perubahan jam masuk, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga berencana untuk menghapus pekerjaan rumah (PR) bagi siswa. Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa seluruh pekerjaan sekolah seharusnya diselesaikan di lingkungan sekolah. Ia berpendapat bahwa waktu di rumah seharusnya dimanfaatkan oleh anak-anak untuk beristirahat, membaca buku, berolahraga, dan membantu orang tua dalam pekerjaan rumah tangga.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi mendorong siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat, seperti les musik, bahasa Inggris, matematika, atau fisika. Kebijakan ini bertujuan untuk membentuk generasi "panca waluya", yaitu generasi yang sehat (cager), baik (bager), benar (bener), cerdas (pinter), dan terampil (singer).

"Ini adalah arah dalam membangun anak-anak Jawa Barat yang memiliki visi dan orientasi yang kokoh dalam menyambut masa depan," ujar Dedi Mulyadi.

Gubernur menyadari bahwa kebijakan ini akan menimbulkan berbagai reaksi di masyarakat. Namun, ia menekankan bahwa perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar dalam sebuah negara demokrasi. Dedi Mulyadi meyakini bahwa tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk menciptakan generasi muda Jawa Barat yang unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Berikut adalah poin-poin penting dari kebijakan ini:

  • Jam masuk sekolah baru: 06.30 WIB
  • Penghapusan pekerjaan rumah
  • Fokus pada pengembangan karakter "panca waluya"
  • Peningkatan kegiatan ekstrakurikuler