Puluhan Ribu Sarjana Dipersiapkan untuk Program Makan Bergizi Gratis Melalui Pelatihan Militer
Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan puluhan ribu sarjana untuk menjadi penggerak utama dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan segera dilaksanakan. Langkah ini diambil dengan menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk memberikan pelatihan dasar militer kepada para calon manajer dapur umum tersebut.
Program yang digagas oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) ini dikenal dengan nama Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI). Program ini terbuka bagi lulusan Diploma 4 (D4), Sarjana (S1), dan Magister (S2) dari berbagai disiplin ilmu. Melalui program SPPI, para sarjana ini akan dibekali dengan Pendidikan Dasar dan Latihan Militer (Diksarmil) oleh TNI. Pelatihan ini bertujuan untuk membentuk karakter kepemimpinan, kedisiplinan, dan integritas yang kuat, yang dianggap penting untuk mengelola program MBG secara efektif dan efisien.
Salah satu tugas utama para peserta SPPI adalah memimpin Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), atau yang lebih dikenal sebagai dapur umum MBG. Saat ini, tercatat sudah ada 1.579 SPPG yang beroperasi di seluruh Indonesia untuk mendukung program MBG. Deputi Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN), Tigor Pangaribuan, menjelaskan bahwa saat ini sekitar 30.000 peserta SPPI sedang menjalani pelatihan intensif di berbagai pusat pelatihan militer, termasuk Akademi Militer (Akmil) Magelang dan Resimen Induk Komando Daerah Militer (Rindam).
Tigor Pangaribuan menambahkan bahwa para peserta SPPI ini dipersiapkan untuk menjadi manajer yang handal di masing-masing SPPG. Mereka diharapkan mampu mengelola dapur umum dengan baik, memastikan implementasi program MBG berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pendidikan militer yang mereka terima diharapkan dapat membekali mereka dengan kemampuan kepemimpinan yang kuat, rasa cinta tanah air, dan keberanian untuk mengambil keputusan yang tepat.
Alasan utama di balik keterlibatan militer dalam program pelatihan ini adalah karena sebagian besar peserta SPPI adalah lulusan muda yang belum memiliki pengalaman dalam mengelola anggaran besar. Setiap SPPG diperkirakan akan mengelola anggaran hingga Rp 10 miliar. Oleh karena itu, pendidikan di Akmil dinilai penting untuk membangun integritas, cinta tanah air, dan keberanian dalam memimpin.
Selain itu, para sarjana ini juga akan ditempatkan di berbagai daerah, termasuk daerah-daerah terpencil. Penempatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa program MBG dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di wilayah yang sulit diakses. Pemerintah berharap dengan adanya program SPPI ini, program MBG dapat berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan gizi masyarakat Indonesia.
Berikut adalah poin-poin penting terkait program SPPI dan keterlibatannya dalam program Makan Bergizi Gratis:
- Tujuan Program: Mempersiapkan sarjana sebagai penggerak dan pengelola program Makan Bergizi Gratis (MBG).
- Pelatihan Militer: Memberikan Pendidikan Dasar dan Latihan Militer (Diksarmil) oleh TNI untuk membentuk karakter kepemimpinan, kedisiplinan, dan integritas.
- Peserta: Terbuka bagi lulusan D4, S1, dan S2 dari berbagai disiplin ilmu.
- Jumlah Peserta: Saat ini sekitar 30.000 peserta SPPI sedang menjalani pelatihan.
- Penempatan: Para peserta akan ditempatkan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum MBG di seluruh Indonesia, termasuk daerah terpencil.
- Tugas Utama: Memimpin dan mengelola SPPG, memastikan implementasi program MBG berjalan sesuai standar.
- Alasan Pelatihan Militer: Membangun integritas, cinta tanah air, dan keberanian dalam memimpin, serta membekali peserta dengan kemampuan mengelola anggaran besar.
Dengan persiapan yang matang dan pelatihan yang komprehensif, pemerintah optimis bahwa program MBG akan berhasil meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa.