Jemaah Haji Lansia Banyuwangi Wafat di Tanah Suci Terdaftar dalam Skema Murur

Kabar duka menyelimuti keluarga besar jemaah haji asal Banyuwangi. Samsuri, seorang jemaah haji berusia 95 tahun asal Desa Kebaman, Kecamatan Srono, Banyuwangi, Jawa Timur, menghembuskan nafas terakhir di Tanah Suci pada Senin, 2 Juni 2025. Kepergian almarhum meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan rombongan haji yang mendampinginya.

Ketua kelompok terbang (kloter) SUB-43, Dimyati, yang turut mendampingi almarhum selama menjalankan ibadah haji, mengungkapkan bahwa Samsuri termasuk dalam daftar jemaah yang mengikuti skema Murur. Skema Murur merupakan strategi yang diterapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) untuk mengurai kepadatan jemaah di Mina, terutama pada puncak pelaksanaan ibadah haji.

Dalam skema ini, jemaah haji dari Arafah diangkut menggunakan bus yang hanya melewati Muzdalifah tanpa berhenti atau turun dari kendaraan. Rombongan kemudian langsung menuju Mina untuk melaksanakan ritual lempar jumrah dan mabit. Kemenag memprioritaskan penerapan skema Murur bagi jemaah haji yang memiliki risiko tinggi, lanjut usia, disabilitas, serta pendamping lansia. Pelaksanaan haji dengan skema Murur tetap dianggap sah sesuai ketentuan syariat Islam.

"Kebetulan Pak Samsuri ini termasuk salah satu jamaah tertua di kloter kami," ujar Dimyati. Almarhum Samsuri diketahui memiliki riwayat penyakit jantung, yaitu atrial fibrillation and flutter. Selama perjalanan ibadah haji, almarhum selalu membawa obat-obatan jantung dari Indonesia dan didampingi oleh putranya.

Menurut penuturan Dimyati, kondisi kesehatan Samsuri telah dikonsultasikan dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah (SpJP) di Madinah. Almarhum juga mendapatkan terapi tambahan sesuai dengan saran dokter. "Tidak ada keluhan selama pendorongan dari Madinah ke Mekkah," imbuh Dimyati.

Selama berada di Mekkah, Samsuri telah menunaikan umroh wajib dengan didampingi oleh ketua kloter, pembimbing ibadah, dan tenaga kesehatan haji. Jenazah almarhum telah dishalatkan di Masjidil Haram. Selain itu, sholat ghoib juga telah dilaksanakan untuk almarhum, diikuti dengan tahlilan usai shalat maghrib.

Kepergian Samsuri menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga kesehatan dan mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum melaksanakan ibadah haji, terutama bagi jemaah lansia. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.