Crystal Palace Dilanda Kekhawatiran Absen di Liga Europa Akibat Potensi Konflik Kepentingan Kepemilikan
Kemenangan Crystal Palace di Piala FA seharusnya menjadi tiket emas bagi mereka untuk berlaga di Liga Europa. Namun, euforia tersebut kini terancam sirna akibat potensi masalah kepemilikan klub.
Crystal Palace mungkin menghadapi larangan tampil di Liga Europa meskipun meraih kemenangan sensasional di Piala FA. Kekhawatiran muncul akibat kepemilikan saham ganda yang melibatkan John Textor, yang memiliki saham signifikan di Crystal Palace dan juga menjadi pemilik mayoritas Olympique Lyon. Lyon juga telah memastikan tempat di Liga Europa musim depan.
Regulasi UEFA secara tegas melarang individu atau entitas memiliki kontrol atau pengaruh signifikan atas beberapa klub yang berkompetisi di turnamen yang sama. Hal ini bertujuan untuk menjaga integritas kompetisi dan mencegah potensi konflik kepentingan. UEFA akan melakukan investigasi untuk menentukan apakah John Textor memiliki kendali atau pengaruh yang melanggar aturan tersebut di kedua klub.
Jika UEFA menemukan pelanggaran, Crystal Palace berisiko dicoret dari Liga Europa. Dalam skenario terburuk, jatah mereka di kompetisi tersebut akan diberikan kepada Nottingham Forest, yang berada di urutan berikutnya dalam daftar tunggu. Bahkan, jika Nottingham Forest juga tidak memenuhi syarat, jatah tersebut bisa jatuh ke tangan rival sengit mereka, Brighton & Hove Albion.
Crystal Palace kini berada dalam situasi yang tidak pasti. Mereka harus meyakinkan UEFA bahwa John Textor tidak memiliki kendali atau pengaruh yang melanggar aturan kepemilikan ganda. Kegagalan membuktikan hal ini akan menjadi pukulan telak bagi klub dan para penggemarnya, yang telah lama menantikan kesempatan untuk berlaga di kompetisi Eropa.