Jembatan Satwa di Tol IKN: Penghubung Habitat yang Selaras dengan Alam
Jembatan Satwa di Tol IKN: Penghubung Habitat yang Selaras dengan Alam
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dengan menghadirkan Jembatan Satwa di ruas Tol IKN Seksi 3B. Jembatan ini bukan sekadar infrastruktur jalan, tetapi juga menjadi simbol harmoni antara pembangunan dan pelestarian lingkungan.
Investasi dan Progres Pembangunan
Proyek Tol IKN Seksi 3B sepanjang 7,32 kilometer ini didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan nilai investasi mencapai Rp 2,7 triliun. Pengerjaan proyek ini melibatkan konsorsium yang terdiri dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sebagai pemimpin, bersama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama (Jakon), dan PT Pembangunan Perumahan (PP). Hingga Mei 2025, progres pembangunan telah mencapai sekitar 85 persen, termasuk kemajuan signifikan pada pembangunan Jembatan Satwa.
Fungsi dan Desain Jembatan Satwa
Jembatan Satwa menjadi fitur utama dari ruas tol ini, dirancang khusus untuk memfasilitasi perlintasan satwa liar seperti beruang madu, rusa, dan berbagai spesies endemik Kalimantan lainnya. Dengan lebar 50 meter, jembatan ini didesain menyerupai habitat alami satwa, lengkap dengan vegetasi yang ditanam di atasnya. Tujuannya adalah agar satwa merasa aman dan tidak terintimidasi saat melintas.
Peran dan Tanggapan Pemerintah
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menekankan bahwa pembangunan Jembatan Satwa merupakan wujud komitmen pemerintah terhadap pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di IKN. "Kami tidak hanya membangun kota yang modern, tetapi juga kota yang harmonis dengan alam. Jembatan satwa ini adalah ikon dari komitmen tersebut," ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, Hendro Satrio Kamaluddin, menyatakan bahwa progres Tol IKN Seksi 3B berjalan sesuai rencana. Ia juga menambahkan bahwa Jembatan Satwa merupakan tantangan tersendiri dalam desain dan konstruksi, namun pihaknya optimis hasilnya akan sangat baik.
Teknologi Konstruksi dan Lokasi Strategis
Pembangunan Jembatan Satwa dilakukan di dua titik strategis, yaitu di STA 8 dan STA 10. Penentuan lokasi ini didasarkan pada hasil koordinasi dengan Kementerian Kehutanan dan WWF, yang telah mengidentifikasi titik-titik penting sebagai jalur perlintasan satwa. Teknologi konstruksi modern juga diterapkan dalam proyek ini, termasuk penggunaan elemen struktur yang diprefabrikasi untuk mempercepat proses instalasi dan mengurangi dampak lingkungan.
- Pengecoran terowongan
- Pengecoran menggunakan mortar ringan
- Penimbunan dengan urugan tanah
- Penanaman pohon
Target Penyelesaian dan Dampak Masa Depan
Penyelesaian Jembatan Satwa ditargetkan pada Desember 2025, sementara ruas utama Tol IKN Seksi 3A, 3B, 5A, 5B, 6A, 6B, dan 6C diharapkan dapat berfungsi secara fungsional pada pertengahan 2026. Dengan adanya Jembatan Satwa ini, diharapkan konektivitas antara habitat satwa liar tetap terjaga, sekaligus mendukung mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah IKN.