Polri Siapkan Strategi Antisipasi Lonjakan Arus Mudik Lebaran 2025

Polri Siapkan Strategi Antisipasi Lonjakan Arus Mudik Lebaran 2025

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah merumuskan strategi komprehensif untuk menghadapi puncak arus mudik Lebaran 2025 yang diperkirakan terjadi pada tanggal 28 hingga 30 Maret. Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolri, mengungkapkan bahwa Operasi Ketupat 2025 akan dijalankan dengan berbagai rekayasa lalu lintas dan pengamanan ketat untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan masyarakat selama periode mudik dan balik. Perencanaan matang ini melibatkan koordinasi lintas sektoral dan mempertimbangkan berbagai faktor potensial yang dapat mengganggu kelancaran arus mudik.

Salah satu langkah kunci yang akan diterapkan adalah Operasi Ketupat 2025, yang akan berlangsung dalam dua periode. Delapan Polda di wilayah Lampung hingga Bali akan memulai operasi sejak 23 Maret selama 17 hari, sementara 28 Polda lainnya akan memulai operasi pada 26 Maret dengan durasi 14 hari. Strategi ini dirancang untuk memberikan respon yang terukur dan efektif terhadap potensi kepadatan lalu lintas di berbagai wilayah. Rekayasa lalu lintas seperti sistem ganjil-genap dan contra flow akan diterapkan secara dinamis, dengan pemantauan ketat terhadap kondisi lalu lintas di jalur utama, khususnya di ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek) sebagai indikator utama kepadatan. Pemberian diskon tiket tol juga menjadi bagian dari strategi untuk mendorong distribusi waktu perjalanan dan mengurangi kepadatan di jam-jam puncak.

Selain rekayasa lalu lintas, pemerintah juga mendorong penerapan kebijakan work from anywhere (WFA) untuk mengurangi jumlah kendaraan yang bepergian secara bersamaan. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban lalu lintas dan memberikan fleksibilitas bagi para pemudik untuk mengatur waktu perjalanan mereka. Antisipasi terhadap potensi bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor, juga menjadi fokus utama dalam persiapan Operasi Ketupat 2025. Polri akan melakukan pemantauan dan penanggulangan bencana di sejumlah wilayah rawan bencana, khususnya di jalur-jalur mudik utama.

Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama periode mudik, Polri akan menyiagakan ribuan posko pengamanan. Data yang dirilis menunjukkan bahwa terdapat 2.582 posko yang disiapkan, meliputi 1.738 pospam (posko pengamanan), 788 posyan (posko pelayanan), dan 309 pos terpadu. Posko-posko tersebut akan tersebar di berbagai titik strategis untuk memberikan bantuan dan pelayanan kepada para pemudik. Lebih dari 126.736 objek pengamanan juga akan menjadi fokus pengawasan selama Operasi Ketupat 2025. Layanan hotline 110 juga disiapkan oleh Polri untuk memberikan akses cepat bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan selama masa mudik.

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menambahkan bahwa rentang waktu mudik Lebaran 2025 yang diperkirakan mencapai 20 hari diharapkan dapat membantu mengurangi kepadatan lalu lintas. Hal ini memberikan peluang bagi masyarakat untuk mengatur perjalanan mudik mereka dan menghindari puncak kepadatan di jalan raya. Koordinasi antar kementerian dan lembaga pemerintah terkait akan terus dilakukan untuk memastikan kesuksesan Operasi Ketupat 2025 dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik Lebaran 2025.