Merger TikTok-Tokopedia Berujung Rasionalisasi: Ratusan Karyawan Terimbas PHK

Gelombang PHK Melanda Industri E-commerce Indonesia: Dampak Persaingan dan Daya Beli?

Langkah rasionalisasi perusahaan kembali mewarnai industri e-commerce di Indonesia. TikTok Shop, platform e-commerce di bawah naungan Bytedance Ltd., dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya. Tindakan ini disinyalir sebagai upaya menekan biaya operasional setelah merger dengan Tokopedia pada tahun sebelumnya.

Izzudin Al Farras, Head of Center of Digital Economy and SMEs at Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), berpendapat bahwa langkah PHK ini merupakan strategi untuk mencapai profitabilitas di tengah pertumbuhan industri e-commerce yang melambat pasca-pandemi Covid-19. Menurutnya, konsumen kini memiliki beragam pilihan berbelanja, tidak hanya secara daring, tetapi juga luring.

"Tingkat pertumbuhan industri e-commerce pasca pandemi relatif terbatas ketimbang tingkat pertumbuhannya selama masa pandemi karena sejumlah alasan. Salah satu alasannya karena konsumen memiliki opsi untuk berbelanja tidak hanya secara daring, tetapi juga secara luring," jelas Izzudin.

Lebih lanjut, Izzudin menyoroti bahwa PHK di sektor e-commerce seringkali bertujuan untuk mengurangi pemborosan biaya operasional dalam persaingan yang semakin ketat. Selain itu, penurunan daya beli masyarakat juga menjadi faktor signifikan yang memicu PHK di perusahaan seperti TikTok Shop-Tokopedia.

"Anjloknya jumlah kelas menengah dan melemahnya daya beli masyarakat membuat perusahaan e-commerce tidak bisa berharap banyak untuk meningkatkan pendapatan secara signifikan. Oleh karena itu, mengurangi pengeluaran seperti melakukan PHK untuk mengurangi kewajiban membayar gaji karyawan merupakan konsekuensi yang diambil oleh perusahaan e-commerce," ungkapnya.

Bloomberg melaporkan bahwa PHK ini diperkirakan akan menyasar berbagai divisi, termasuk e-commerce, logistik, operasi, pemasaran, dan pergudangan. Sumber internal Bloomberg yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa PHK akan dimulai paling cepat pada bulan Juli. Setelah pengurangan ini, diperkirakan Tokopedia dan TikTok Shop akan memiliki total sekitar 2.500 karyawan di Indonesia.

Sejumlah pihak telah mencoba menghubungi ByteDance untuk mendapatkan konfirmasi resmi terkait kabar PHK ini, namun hingga saat ini belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi PHK di Industri E-commerce:

  • Pertumbuhan industri e-commerce yang melambat pasca-pandemi
  • Persaingan yang semakin ketat
  • Penurunan daya beli masyarakat
  • Upaya menekan biaya operasional
  • Merger perusahaan dan restrukturisasi organisasi

PHK massal ini menjadi sinyal bagi para pelaku industri dan pengamat ekonomi untuk terus memantau perkembangan sektor e-commerce dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.

Dampak Potensial PHK:

  • Meningkatnya angka pengangguran
  • Menurunnya daya beli masyarakat
  • Potensi gejolak sosial
  • Perlambatan pertumbuhan ekonomi