Tiger Kingdom Phuket Menampik Tuduhan Serangan Harimau Terhadap Turis

Gelombang kritik menerpa Tiger Kingdom Phuket setelah beredar video viral yang memperlihatkan seorang turis diduga diserang oleh seekor harimau. Video tersebut, yang diunggah oleh Sidharth Shukla melalui platform X pada tanggal 29 Mei 2025, memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk organisasi hak-hak hewan.

People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) dengan tegas mengecam Tiger Kingdom Phuket. Dalam surat elektroniknya, PETA menyatakan bahwa harimau seharusnya tidak diperlakukan sebagai objek untuk selfie. Mereka menekankan bahwa interaksi antara harimau, baik dewasa maupun anak-anak, dengan turis adalah tindakan yang tidak dapat diterima.

Senior Vice Presiden PETA, Jason Baker, menyatakan keprihatinannya bahwa insiden tersebut menjadi pengingat bahwa satwa liar tidak seharusnya berada di kandang atau digunakan untuk pertunjukan. Ia menambahkan bahwa kebutuhan alami satwa liar tidak mungkin terpenuhi di lingkungan yang terkekang. PETA mendesak agar harimau yang terlibat direlokasi ke tempat penangkaran yang lebih layak dan mendapatkan perawatan yang memadai.

Menanggapi tuduhan tersebut, pihak Tiger Kingdom Phuket dengan tegas membantah bahwa insiden penyerangan itu terjadi di fasilitas mereka. Direktur Pelaksana Tiger Kingdom Phuket, Pornrawee Samakthai, menyatakan bahwa lokasi dalam video yang beredar tidak sesuai dengan lokasi atau standar operasional mereka. Lebih lanjut, Pornrawee mengklaim bahwa insiden tersebut terjadi di Si Racha, Chonburi, bukan di Phuket atau cabang lainnya.

Pornrawee menekankan komitmen Tiger Kingdom terhadap kesejahteraan satwa dan keselamatan pengunjung. Ia menjelaskan bahwa harimau-harimau di fasilitas mereka tidak dirantai atau dikurung, dan pengunjung selalu didampingi oleh pawang profesional. Ia juga mengklaim bahwa fasilitas tersebut belum pernah mencatat insiden serius sejak beroperasi. Pihaknya juga menambahkan bahwa harimau-harimau di sana tidak dipaksa untuk melakukan pertunjukan atau makan di bawah tekanan.

Selain menyanggah tuduhan tersebut, Tiger Kingdom Phuket menyatakan akan melakukan investigasi terhadap pemberitaan palsu yang dinilai telah merusak citra mereka. Kasus ini masih bergulir dan menjadi sorotan publik, memicu perdebatan tentang etika interaksi manusia dengan satwa liar di tempat-tempat wisata.