Ritual Ganti Luwur di Makam Sunan Kalijaga: Tradisi Penghormatan Leluhur yang Dilestarikan
Kadilangu, Demak – Suasana sakral meliputi kompleks Makam Sunan Kalijaga, ketika prosesi Ganti Luwur dilaksanakan. Tradisi yang telah berlangsung ratusan tahun ini, merupakan wujud penghormatan mendalam terhadap Sunan Kalijaga dan para leluhur.
Ritual Ganti Luwur dimulai dengan kedatangan pasukan Bregadha Gandhalangu, yang mengiringi rombongan ahli waris Sunan Kalijaga. Mereka membawa kain luwur baru, yang akan menggantikan kain penutup makam yang lama. Selain itu, dibawa pula Lisah Sepuh, sebuah minyak khusus yang akan didoakan sebelum digunakan dalam penjamasan pusaka mendatang.
Raden Edi Mursalin, Juru Kunci Makam Sunan Kalijaga, menjelaskan bahwa Ganti Luwur bukan sekadar mengganti kain. Lebih dari itu, tradisi ini merupakan bentuk tanggung jawab dan komitmen para ahli waris untuk menjaga, mengelola, dan merawat makam. Prosesi ini dilakukan oleh beberapa orang yang ditunjuk, setelah melalui doa dan tahlil bersama.
Makna filosofis Ganti Luwur sangat mendalam. Edi Mursalin mengibaratkan tradisi ini dengan puasa Arafah, yaitu meninggalkan keburukan dan menggantinya dengan kebaikan. Kain luwur yang diganti tidak hanya meliputi kain penutup makam, tetapi juga kelambu bermotif bunga dan kain penutup batu nisan. Semua bagian ini diganti dengan yang baru, sebagai simbol pembaruan diri.
Selain di Makam Sunan Kalijaga, Ganti Luwur juga dilaksanakan di makam keluarga Sunan Kalijaga, termasuk makam ayahanda Sunan Kalijaga, Pangeran Widjil ke V, dan Pangeran Bagus. Rangkaian doa dipanjatkan di makam-makam tersebut, memohon keselamatan bagi seluruh ahli waris, masyarakat Kadilangu, dan seluruh masyarakat Indonesia.
Tradisi Ganti Luwur ini merupakan bagian dari rangkaian acara Penjamasan Pusaka Sunan Kalijaga, yang akan dilaksanakan pada 10 Dzulhijah, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Yayasan Sunan Kalidjogo memegang peranan penting dalam melestarikan tradisi ini, serta mengelola seluruh aset yang terkait dengan Sunan Kalijaga.
Bagian-bagian yang diganti dalam prosesi Ganti Luwur:
- Kain penutup makam
- Kelambu bermotif bunga
- Kain penutup batu nisan
Ganti Luwur bukan hanya sekadar ritual seremonial, tetapi juga manifestasi dari nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Sunan Kalijaga. Tradisi ini menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat untuk senantiasa berbuat baik, meninggalkan keburukan, dan memohon keselamatan kepada Allah SWT.