Tragis, Perselisihan Kasbon Berujung Maut: Karyawan Habisi Nyawa Bos Sembako di Bekasi
Tragis, Perselisihan Kasbon Berujung Maut: Karyawan Habisi Nyawa Bos Sembako di Bekasi
Kasus pembunuhan menggemparkan sebuah toko sembako di Pondok Gede, Kota Bekasi. Andreas, seorang karyawan, tega menghabisi nyawa Alex Lius Setiawan (64), yang merupakan bosnya sendiri. Peristiwa tragis ini dipicu oleh perselisihan terkait permintaan kasbon yang berujung pada perkelahian fisik.
Insiden bermula ketika Andreas meminta uang kasbon kepada Alex pada Jumat (30/5) malam. Diduga, respons korban memicu emosi tersangka. Kombes Wira Satya Triputra, Dirkrimum Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa tersangka merasa sakit hati mendengar perkataan korban dan mendorongnya. Namun, korban membalas dengan pukulan, sehingga keduanya terlibat perkelahian sengit.
Kronologi Perkelahian Maut
Perkelahian antara Andreas dan Alex berlangsung brutal. Awalnya, mereka saling pukul dan tendang hingga korban terjatuh. Tersangka kemudian secara membabi buta memukuli wajah korban berkali-kali dengan tangan kosong. Korban yang sudah tak berdaya juga dihantam di bagian dada dan mata kirinya, hingga kembali tersungkur.
Tidak berhenti sampai di situ, Andreas mengambil kardus berisi air mineral dan melemparkannya ke arah kepala dan dada korban. Akibat lemparan tersebut, korban berusaha menyelamatkan diri dengan menjauh dari tersangka. Namun, Andreas kembali mengambil kardus lain dan kembali menghantamkannya ke kepala korban hingga korban jatuh di kamar mandi.
Di kamar mandi itulah, nasib tragis menimpa Alex. Andreas terus-menerus melempari korban dengan kardus air mineral, menyebabkan kepala korban terbentur kloset hingga pecah. Korban akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka parah yang dideritanya.
Motif Ekonomi dan Upaya Melarikan Diri
Setelah melakukan pembunuhan, Andreas merampok uang tunai senilai Rp 84.654.000 dari toko korban. Uang tersebut kemudian digunakan untuk membiayai pelariannya. Andreas sempat menginap di hotel dan berencana kabur ke Batam.
Selain untuk biaya penginapan dan transportasi, sebagian uang hasil curian itu digunakan untuk membeli ponsel baru dan membayar biaya sekolah adik tersangka. Polisi berhasil menyita dua unit ponsel yang dibeli dengan uang hasil kejahatan tersebut.
Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian untuk mengungkap motif sebenarnya dan memastikan semua fakta terkait pembunuhan tragis ini.