MIND ID Optimistis Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Lebih dari 20 Persen pada Tahun 2030

Grup MIND ID, holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pertambangan, menargetkan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang signifikan, yaitu sebesar 21,4 persen pada tahun 2030. Langkah ambisius ini merupakan bagian integral dari strategi dekarbonisasi perusahaan, sebagai wujud komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan di tengah ekspansi industri.

Dalam forum Human Capital Summit 2025 yang berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC), Direktur Strategic Support & Human Capital PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Benny Alexander F.D. Wiwoho, menjelaskan bahwa peningkatan aktivitas hilirisasi industri akan berdampak langsung pada lonjakan kebutuhan energi MIND ID, yang pada gilirannya berpotensi meningkatkan emisi GRK secara substansial. Oleh karena itu, perusahaan telah menyiapkan serangkaian strategi dekarbonisasi komprehensif untuk menekan laju emisi dan bergerak menuju praktik industri rendah karbon.

Benny menekankan bahwa isu dekarbonisasi bukan hanya menjadi perhatian MIND ID, melainkan sebuah tantangan global yang dihadapi oleh seluruh pelaku industri pertambangan dan manufaktur. Ketergantungan yang masih tinggi pada energi fosil, ditambah dengan kompleksitas transisi menuju sumber energi bersih, memerlukan kesiapan sistemik yang matang.

Proyeksi internal MIND ID menunjukkan bahwa konsumsi energi perusahaan akan mengalami peningkatan drastis dari 48.000 terajoule (TJ) pada tahun 2023 menjadi 266.000 TJ pada tahun 2030. Peningkatan ini berpotensi menyebabkan lonjakan emisi GRK dari 4.100 kiloton CO2 ekuivalen (ktCO2e) menjadi 31.060 ktCO2e, atau meningkat lebih dari tujuh kali lipat dalam kurun waktu tujuh tahun.

Target pengurangan emisi sebesar 21,4 persen menjadi kunci untuk mengendalikan lonjakan emisi tersebut, sekaligus mendukung pencapaian Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) dan target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060. Benny menegaskan bahwa target ini adalah sebuah peta jalan strategis yang akan memastikan pertumbuhan industri sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan.

Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menjelaskan empat strategi utama yang akan diimplementasikan untuk mencapai target pengurangan emisi tersebut, yaitu:

  • Konversi bahan bakar ke sumber energi rendah karbon, termasuk pemanfaatan B35, B40, dan gas alam cair (LNG).
  • Peningkatan efisiensi operasional melalui inovasi dalam penambangan, peleburan, serta digitalisasi dan elektrifikasi proses produksi.
  • Pemanfaatan energi terbarukan dan teknologi co-firing, seperti pemasangan panel surya, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dan co-firing pada pembangkit dan fasilitas peleburan.
  • Penggunaan Renewable Energy Certificate (REC) dan carbon offset melalui perdagangan karbon serta proyek berbasis alam (Nature Based Solutions/NBS).

Pria Utama menyatakan bahwa strategi-strategi ini mencerminkan komitmen MIND ID untuk menyeimbangkan pertumbuhan industri dengan tekanan ekologis yang semakin meningkat. Perusahaan meyakini bahwa kemajuan industri harus disertai dengan tanggung jawab yang lebih besar terhadap lingkungan, dan masa depan pertambangan bukan hanya tentang menghasilkan lebih banyak, tetapi bagaimana menghasilkan dengan cara yang lebih bijak.