Lee Jae Myung: Dari Buruh Pabrik dengan Cacat Lengan Hingga Menjabat Sebagai Presiden Korea Selatan

Lee Jae Myung, Presiden Korea Selatan terpilih, memiliki latar belakang yang penuh tantangan dan perjuangan. Kisah hidupnya yang berliku menjadi inspirasi bagi banyak orang di tengah dinamika politik Korea Selatan. Perjalanan hidupnya yang penuh liku bermula dari kemiskinan masa kecil hingga mencapai puncak kepemimpinan nasional.

Masa kecil Lee Jae Myung diwarnai dengan kerja keras dan kesulitan ekonomi. Karena keterbatasan finansial keluarga, Lee terpaksa bekerja di usia muda untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup. Setelah lulus Sekolah Dasar (SD), ia bekerja di berbagai pabrik di Seongnam, sebuah kota industri yang terletak di dekat Seoul. Di lingkungan kerja yang keras, ia berjuang untuk bertahan hidup sambil menghadapi berbagai risiko pekerjaan.

Salah satu momen penting yang mengubah hidup Lee adalah kecelakaan kerja yang dialaminya di sebuah pabrik sarung tangan bisbol. Lengan bawah kirinya tergencet mesin press, menyebabkan luka serius yang tidak mendapatkan perawatan medis yang memadai. Akibatnya, Lee mengalami cacat permanen pada lengannya. Pengalaman pahit ini meninggalkan bekas yang mendalam dalam hidupnya, namun tidak mematahkan semangatnya untuk terus berjuang.

Terlepas dari kesulitan ekonomi dan fisik yang dihadapinya, Lee tidak menyerah pada impiannya untuk meraih pendidikan tinggi. Setelah berjuang keras, ia berhasil mendapatkan beasiswa penuh di Universitas Chung-Ang Seoul, di mana ia belajar hukum. Gelar sarjana hukum membuka pintu baginya untuk menjadi seorang pengacara hak asasi manusia (HAM). Sebagai pengacara HAM, Lee berdedikasi untuk membela hak-hak kaum marginal dan mereka yang tertindas.

Perjalanan Lee Jae Myung tidak berhenti di dunia hukum. Ia kemudian terjun ke dunia politik dengan tujuan untuk membuat perubahan yang lebih besar dalam masyarakat. Kiprahnya di dunia politik dimulai sebagai Wali Kota Seongnam selama dua periode (2010-2018), diikuti dengan jabatan Gubernur Provinsi Gyeonggi (2018-2021). Pada tahun 2022, ia terpilih menjadi anggota parlemen Korea Selatan, mewakili Distrik B Incheon Gyeyang. Tak lama kemudian, ia dipercaya untuk memimpin Partai Demokratik Korea sebagai ketua.

Namun, perjalanan politik Lee tidak selalu mulus. Ia sempat menjadi korban serangan penusukan dan menghadapi berbagai tuntutan pidana yang berpotensi menghalangi langkahnya untuk menjadi calon presiden. Meskipun demikian, ia berhasil mengatasi semua rintangan tersebut dan membuktikan ketangguhannya sebagai seorang politikus. Pada akhirnya, Lee Jae Myung berhasil terpilih sebagai Presiden Korea Selatan, menggantikan Yoon Suk Yeol, yang dimakzulkan karena kebijakan kontroversial terkait darurat militer.

Kisah hidup Lee Jae Myung adalah cerminan dari perjuangan dan ketekunan. Dari seorang buruh pabrik dengan cacat lengan, ia berhasil meraih pendidikan tinggi, menjadi pengacara HAM, dan akhirnya menduduki jabatan tertinggi di negara. Perjalanannya yang penuh liku menjadi inspirasi bagi banyak orang yang menghadapi tantangan dalam hidup mereka. Kemenangannya sebagai presiden juga menandai babak baru dalam sejarah politik Korea Selatan, di mana seorang pemimpin dengan latar belakang yang sederhana dan pengalaman hidup yang pahit dapat meraih kepercayaan rakyat dan memimpin negara menuju masa depan yang lebih baik.