Operasi SAR Hari Keenam di Gunung Kuda: Harapan dan Mediasi Keluarga Korban
Tim SAR gabungan kembali menggelar operasi pencarian hari keenam di area longsor Gunung Kuda, Cirebon, pada Rabu (4/6/2025), dengan fokus menemukan empat korban yang masih dinyatakan hilang. Upaya intensif ini melibatkan berbagai sumber daya, termasuk unit K-9 dengan tiga anjing pelacak terlatih, alat-alat berat, serta tim inspektur tambang dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sebelum memulai operasi, suasana khidmat terasa di lokasi saat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cirebon, bersama dengan keluarga korban dan tokoh-tokoh agama, menyelenggarakan doa bersama. Acara ini bertujuan untuk memberikan kekuatan dan harapan bagi tim SAR serta keluarga yang menanti kabar orang terkasih mereka. Setelah doa bersama, tim SAR gabungan melaksanakan apel siaga, menandai dimulainya secara resmi pencarian di area terdampak longsor Gunung Kuda.
Pencarian terpusat di area kerja B bagian timur, sebuah zona yang diyakini sebagai lokasi kemungkinan tertimbunnya para korban. Keyakinan ini diperkuat oleh temuan sebelumnya dari anjing pelacak yang mengindikasikan adanya tiga lokasi mencurigakan yang berdekatan satu sama lain. Untuk menyelidiki lebih lanjut, petugas mengerahkan alat berat untuk melakukan penggalian dan pemindahan material longsoran. Tantangan utama dalam proses ini adalah ketebalan material yang terus meningkat akibat longsor susulan yang terjadi sejak hari sebelumnya.
Longsor susulan ini telah diprediksi oleh tim ESDM, yang sebelumnya mengidentifikasi sembilan titik patahan tebing yang berpotensi longsor pada Selasa petang. Kondisi geologis yang tidak stabil ini menambah kompleksitas dan risiko dalam operasi pencarian.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Inf Muhkamad Yusron, menyampaikan bahwa pemerintah daerah berencana mengadakan mediasi dengan keluarga keempat korban. Mediasi ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah selanjutnya dalam proses pencarian, mengingat status tanggap darurat bencana yang ditetapkan oleh Bupati Cirebon akan segera berakhir.
"Karena sudah memasuki hari keenam, dan besok hari ketujuh yang sesuai dengan Surat Keputusan Bupati, kita diberikan tanggap darurat ini selama tujuh hari. Kami berharap semua korban dapat ditemukan hari ini," ujar Yusron di lokasi kejadian.
Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Cirebon, status darurat bencana berlaku selama tujuh hari, mulai dari tanggal 30 Mei hingga 5 Juni 2025. Pemerintah akan mengambil keputusan akhir mengenai kelanjutan operasi pencarian setelah berkonsultasi dan bermediasi dengan keluarga korban. Keputusan ini akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi lapangan, sumber daya yang tersedia, dan harapan keluarga korban.
Hingga hari keenam, data resmi mencatat total 21 korban meninggal dunia, empat orang masih hilang, dan sejumlah lainnya mengalami luka-luka akibat bencana longsor di kawasan tambang Gunung Kuda. Pemerintah daerah terus berupaya memberikan dukungan dan bantuan kepada para korban dan keluarga mereka, termasuk menyediakan tempat tinggal sementara, makanan, dan layanan kesehatan.