Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) berhasil membongkar jaringan narkoba internasional yang melibatkan sindikat Fredy Pratama. Dalam operasi gabungan yang melibatkan berbagai satuan kepolisian, petugas berhasil menyita barang bukti berupa 54,8 kilogram sabu dan 10.355 butir pil ekstasi.

Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, Kapolda Kalsel, mengungkapkan bahwa narkotika tersebut diselundupkan dari Malaysia dan melewati beberapa provinsi sebelum tiba di Kalimantan Selatan. Rute penyelundupan yang teridentifikasi melibatkan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, menunjukkan bahwa sindikat ini memiliki jaringan yang terorganisir dengan baik dan luas.

Modus operandi yang digunakan sindikat ini adalah dengan mengemas sabu dalam bungkusan teh China, sebuah taktik yang umum digunakan oleh jaringan Fredy Pratama untuk mengelabui petugas. Narkotika tersebut rencananya akan didistribusikan di wilayah Kalimantan Selatan, serta sebagian akan dikirim ke Sulawesi Selatan melalui jalur laut. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar narkoba yang mereka targetkan mencakup berbagai wilayah di Indonesia.

Lebih lanjut, Kapolda Kalsel menegaskan bahwa jaringan Fredy Pratama memiliki cakupan yang sangat luas dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Bali, Jawa Timur, Jakarta, dan Sumatera. Untuk memutus mata rantai jaringan ini, Polda Kalsel bekerja sama dengan Bareskrim Polri untuk terus memburu Fredy Pratama yang saat ini masih berstatus sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO). Kerjasama lintas lembaga ini diharapkan dapat mempersempit ruang gerak sindikat dan membawa para pelaku ke pengadilan.

Berikut adalah poin-poin penting dari pengungkapan kasus ini:

• Barang Bukti: 54,8 kg sabu dan 10.355 butir ekstasi
• Asal Narkoba: Malaysia
• Rute Penyelundupan: Malaysia - Kalimantan Barat - Kalimantan Tengah - Kalimantan Selatan
• Modus Operandi: Sabu dikemas dalam bungkusan teh China
• Tujuan Distribusi: Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan
• Status Fredy Pratama: DPO (Daftar Pencarian Orang)
• Kerjasama: Polda Kalsel dan Bareskrim Polri