Ismail Fatih, Dalang Cilik Hipnotis Penonton dengan Lakon 'Cepot Lulus Sekolah'

Bekasi menjadi saksi bisu penampilan memukau dari seorang dalang cilik bernama Ismail Fatih, yang lebih dikenal dengan nama panggung John Ismail Ajen. Dalam acara bertajuk Semarak Budaya Nusantara yang digelar pada Minggu, 1 Juni 2025, John berhasil menghipnotis penonton dengan kepiawaiannya memainkan wayang golek dalam lakon "Cepot Lulus Sekolah". Acara tersebut menjadi puncak perayaan rasa syukur atas keberhasilan implementasi pendidikan holistik selama satu tahun penuh.

John, yang baru berusia tujuh tahun, tampil dengan penuh percaya diri dan kelincahan. Ia melantunkan kakawen, atau nyanyian dalang dalam bahasa Sunda, dengan vokal yang jernih dan penghayatan yang mendalam. Suara khas panakawan, sabetan wayang yang energik, serta dialog berbahasa Sunda dan Indonesia mengalir lancar dari bibirnya, memukau para penonton yang hadir.

Salah seorang guru dari SD Negeri Jatiwarna IV Kota Bekasi, Irma, mengungkapkan kekagumannya. "Jujur saya terharu dan bangga. Ini luar biasa. Di usia sekecil itu, John bisa memainkan wayang dengan penuh penghayatan, menyisipkan pesan-pesan moral yang dalam tapi dikemas lucu dan menghibur," ujarnya dengan bangga.

Lakon "Cepot Lulus Sekolah" mengajak penonton untuk merenungkan nilai-nilai Gerbang Pancawaluya, yaitu:

  • Cageur: Sehat jasmani dan rohani
  • Bageur: Sikap peduli dan saling menghormati
  • Bener: Jujur, adil, dan bijaksana
  • Pinter: Cerdas dan beretika
  • Wanter: Berani, tangguh, serta taat pada nilai agama dan negara

Dialog antara tokoh-tokoh panakawan seperti Semar, Cepot, Dawala, dan Gareng, yang dikemas dalam bentuk pantun, menjadi sarana efektif untuk menyampaikan nilai-nilai luhur secara ringan dan menghibur. Pada akhir pertunjukan, Cepot dinyatakan lulus sekolah, yang menjadi simbol harapan akan masa depan anak-anak yang cerah.

Sorak sorai, tepuk tangan meriah, dan saweran dari para guru dan kepala sekolah mengakhiri pentas budaya tersebut dengan suasana haru dan penuh kebanggaan. John Ismail Ajen bukan hanya tampil sebagai seorang dalang cilik, tetapi juga sebagai simbol harapan dan inspirasi bagi generasi muda.

Acara budaya ini bukan hanya sekadar hiburan akhir tahun, melainkan juga merupakan bagian dari gerakan besar untuk melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan kebudayaan lokal di lingkungan pendidikan. Kegiatan ini juga merupakan implementasi nyata dari Pemajuan Kebudayaan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Pemandangan anak-anak berseragam tradisional dari berbagai daerah di Indonesia yang berbaris rapi di tengah lapangan semakin memperkaya suasana, menampilkan wajah Indonesia yang penuh warna, kaya makna, dan sarat dengan nilai-nilai budaya.

John Ajen, yang memiliki nama asli Ismail Fatih, mulai belajar seni pedalangan sejak Oktober 2023 di Sanggar Wayang Ajen, Bekasi. Meskipun usianya masih sangat muda, John telah menunjukkan bakat yang luar biasa dalam seni wayang, termasuk penguasaan teknik duduk dan memainkan wayang golek, seperti yang terlihat dalam video TikTok yang merekam proses belajarnya.