Kementerian Sosial Tegaskan Sekolah Rakyat Bukan Pengganti Sentra Rehabilitasi

Sekolah Rakyat Tidak Akan Menggantikan Fungsi Sentra Rehabilitasi Sosial

Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, dengan tegas membantah anggapan bahwa Sekolah Rakyat yang akan didirikan di berbagai daerah akan menggantikan peran sentra-sentra rehabilitasi sosial yang telah ada. Penegasan ini disampaikan untuk meluruskan persepsi yang berkembang di masyarakat terkait program baru Kementerian Sosial tersebut.

Agus Jabo menekankan bahwa pelayanan rehabilitasi sosial yang selama ini diberikan oleh sentra, termasuk perawatan, konseling, dan berbagai program rehabilitasi lainnya, akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Kehadiran Sekolah Rakyat justru akan menjadi pelengkap dan sinergi dalam memberikan pelayanan yang lebih komprehensif kepada masyarakat.

"Sekolah Rakyat bukan pengganti. Sentra tetap memberikan pelayanan rehabilitasi sosial. Sekolah Rakyat dan sentra berdampingan," ujar Agus Jabo saat ditemui di Panti Pelayanan Sosial Anak Kumuda Putra Putri Magelang, Jawa Tengah, Rabu (4/6/2025).

Ia menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir atau salah paham mengenai kehadiran Sekolah Rakyat di sentra-sentra. Program ini justru bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan bagi masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan layanan sosial.

Sebagai contoh, Agus Jabo menyinggung mengenai renovasi Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) A Pajajaran di Sentra Wyata Guna. Renovasi ini bukan berarti SLBN akan digusur, melainkan justru dipersiapkan untuk mendukung operasional Sekolah Rakyat di lokasi tersebut. Dengan demikian, keberadaan Sekolah Rakyat akan memberikan manfaat ganda, baik bagi siswa SLBN maupun masyarakat umum.

"Sekolah yang kami bikin di sentra juga sesuai dengan kemampuan sentranya dalam hal penyediaan rombel," jelasnya. Hal ini menunjukkan bahwa Kementerian Sosial telah mempertimbangkan dengan matang berbagai aspek teknis dan operasional dalam pendirian Sekolah Rakyat.

Program Sekolah Rakyat sendiri akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama meliputi pendirian Sekolah Rakyat di 63 titik yang ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2025. Sementara itu, tahap kedua sedang dalam tahap persiapan di 37 titik lainnya. Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum tengah melakukan survei untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan lokasi di 37 titik tersebut.

Dengan adanya penegasan ini, diharapkan masyarakat dapat memahami dengan lebih baik mengenai program Sekolah Rakyat dan perannya dalam melengkapi pelayanan sosial yang telah diberikan oleh sentra-sentra rehabilitasi sosial.