Jenahara Nasution Dukung Langkah Hukum Keenan Nasution dalam Sengketa Hak Cipta 'Nuansa Bening'
Kisruh lagu 'Nuansa Bening' yang melibatkan Keenan Nasution dan Vidi Aldiano turut memantik perhatian Jenahara Nasution. Putri dari Keenan Nasution ini menyatakan dukungan penuh kepada sang ayah yang tengah berupaya memperjuangkan hak cipta atas karya musiknya.
"'Nuansa Bening' itu adalah karya besar, sebuah mahakarya," ujar Jenahara, saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, pada Selasa (3/6/2025). Pernyataan ini sekaligus menegaskan keyakinannya akan nilai seni dan orisinalitas lagu tersebut.
Jenahara juga menyampaikan bahwa gugatan yang dilayangkan Keenan Nasution bersama rekannya, Rudi Pekerti, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menghormati hak cipta dalam industri kreatif. Ia berharap, melalui proses hukum ini, para pelaku seni dapat lebih menghargai karya cipta orang lain.
Terlepas dari polemik yang tengah berlangsung, Jenahara Nasution dikenal luas sebagai seorang desainer yang memiliki pengaruh signifikan dalam dunia fashion muslim di Indonesia. Lahir pada 27 Agustus 1985, Jenahara mewarisi bakat seni dari kedua orang tuanya, Keenan Nasution yang merupakan seorang musisi, dan Ida Royani, seorang artis sekaligus desainer muslimah legendaris. Lingkungan keluarga yang kaya akan nilai-nilai seni telah membentuk karakter dan kreativitas Jenahara sejak usia dini.
Ketertarikan Jenahara pada dunia fashion sudah tumbuh sejak kecil. Kecintaannya pada desain membawanya untuk menempuh pendidikan formal di Susan Budihardjo Fashion Design School pada tahun 2013. Namun, sebelum memasuki dunia pendidikan formal, Jenahara telah memulai karirnya sebagai desainer dengan mendirikan brand JENAHARA pada tahun 2011.
Gaya Desain Khas JENAHARA
JENAHARA dikenal sebagai salah satu pelopor modest fashion di Indonesia. Ia menawarkan gaya desain yang khas, yaitu simple, edgy, dan monokromatik. Karya-karyanya memancarkan gaya minimalis yang lugas, bersih, dan berkarakter kuat dengan siluet yang tegas. Label JENAHARA dengan cepat mendapatkan tempat di hati para hijabers urban karena gaya rancangannya yang tidak hanya memadukan nilai kesopanan dan trendi, tetapi juga memberikan ruang bagi ekspresi diri. Jenahara merancang busana untuk wanita berhijab yang aktif, percaya diri, dan ingin tampil beda.
Peran dalam Hijabers Community
Selain sukses dengan labelnya sendiri, Jenahara juga memiliki peran penting dalam perkembangan modest fashion di Indonesia. Pada tahun 2011, ia menjadi salah satu pendiri dan presiden pertama Hijabers Community, sebuah gerakan yang menjadi titik balik dalam sejarah gaya berhijab di Indonesia. Bersama dengan sejumlah influencer dan desainer hijab lainnya, Jenahara turut membesarkan komunitas ini. Hijabers Community tidak hanya menjadi sekadar komunitas sosial, tetapi juga menjadi kekuatan budaya yang menginspirasi ribuan wanita muda untuk tampil dengan gaya berhijab yang kreatif dan ekspresif.
Kolaborasi dan Kiprah Internasional
Sebagai seorang desainer yang inovatif, Jenahara kerap berkolaborasi dengan berbagai brand untuk menghasilkan koleksi yang segar dan relevan. Salah satu contohnya adalah koleksi 'Velvet Flora' bersama Ensemble The Label, yang menampilkan permainan tekstur dan siluet yang dreamy namun tetap tegas. Ia juga pernah bekerja sama dengan brand Suqma dalam koleksi bertema Djellaba yang terinspirasi dari busana tradisional Maroko. Rancangannya yang longgar dan fungsional dibuat tetap ringan dan tropis, mencerminkan fleksibilitas serta inklusivitas busana modest.
Koleksi JENAHARA secara rutin tampil di panggung Jakarta Fashion Week, selain peragaan busana tahunannya. Ia bahkan pernah berpartisipasi dalam beberapa pameran internasional, termasuk Seoul Fashion KODE F/W 2019 dan Hongkong Fashion Week. Kiprahnya di dunia fashion telah membawa namanya dikenal di kancah internasional.