Survei LSI Denny JA Soroti Kinerja Menteri Kabinet Prabowo-Gibran di Sektor Lapangan Kerja dan Sembako

Sebuah survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA baru-baru ini mengungkapkan adanya sorotan terhadap kinerja beberapa menteri dalam Kabinet Merah Putih yang bertanggung jawab atas isu krusial terkait lapangan kerja dan stabilitas harga kebutuhan pokok atau sembako. Hasil survei yang dilaksanakan pada bulan Mei 2025 tersebut menunjukkan bahwa masyarakat memberikan penilaian kurang memuaskan terhadap kinerja pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di kedua sektor tersebut.

Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, dalam sebuah pernyataan di kanal YouTube LSI Denny JA pada Rabu (4/6/2025), menekankan pentingnya evaluasi terhadap kinerja menteri-menteri terkait. Evaluasi ini dianggap perlu untuk memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan dapat direalisasikan secara efektif dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Menurut Adjie, evaluasi terhadap para pemegang tanggung jawab di bidang-bidang yang berkaitan dengan dua isu utama ini sangat mendesak untuk dilakukan.

Survei LSI Denny JA yang dilakukan pada tanggal 16 hingga 31 Mei 2025 menyoroti dua isu utama yang mendapatkan respons negatif dari para responden. Hasil riset menunjukkan bahwa masyarakat merasakan dampak negatif terutama pada aspek-aspek yang berkaitan langsung dengan kehidupan rumah tangga. Salah satu isu utama adalah kesulitan dalam mendapatkan lapangan pekerjaan, sementara isu lainnya adalah persepsi publik terhadap mahalnya harga kebutuhan pokok sehari-hari atau sembako.

Data survei menunjukkan bahwa mayoritas responden, yaitu sekitar 60,8 persen, merasa lebih sulit mendapatkan pekerjaan sejak Prabowo-Gibran menjabat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, survei juga mencatat bahwa sekitar 58,3 persen publik menilai bahwa selama tujuh bulan pemerintahan Prabowo-Gibran, pemenuhan kebutuhan pokok mereka semakin terasa berat dan sulit.

Survei ini menggunakan metodologi multistage random sampling dengan melibatkan total 1.200 responden. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner yang terstruktur. Margin of error dari survei ini adalah sebesar 2,9 persen.

Berikut poin-poin penting dalam survei:

  • Evaluasi Menteri: LSI Denny JA merekomendasikan evaluasi terhadap menteri yang menangani lapangan kerja dan harga sembako.
  • Survei Mei 2025: Survei menunjukkan nilai merah dari masyarakat terhadap kinerja pemerintah di dua sektor tersebut.
  • Kesulitan Lapangan Kerja: 60,8% responden merasa sulit mendapatkan pekerjaan.
  • Harga Sembako Mahal: 58,3% publik menilai harga kebutuhan pokok semakin mahal.
  • Metodologi Survei: Survei menggunakan multistage random sampling dengan 1.200 responden.