Indonesia Berambisi Menjadi Pusat Kebudayaan Global: Momentum Kunjungan Macron Dianggap Strategis
Indonesia tengah mengintensifkan upaya untuk memposisikan diri sebagai pusat kebudayaan dunia, memanfaatkan momentum kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, sebagai katalisator promosi budaya. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, saat melakukan kunjungan kerja ke Taman Budaya Jawa Tengah di Solo.
Fokus utama dari ambisi ini adalah meningkatkan visibilitas dan pengakuan terhadap kekayaan budaya Indonesia di kancah internasional. Kunjungan Macron ke Candi Borobudur bersama Presiden Prabowo Subianto menjadi sorotan, menandakan perhatian dunia terhadap warisan budaya Indonesia. Fadli Zon menekankan pentingnya promosi budaya sebagai amanat konstitusi, sebagaimana tertuang dalam Pasal 32 ayat 1 UUD 1945 yang mengamanatkan negara untuk memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia.
"Kita harus berkontribusi di tengah peradaban dunia," tegas Fadli Zon, menggarisbawahi bahwa upaya menjadikan Indonesia sebagai ibu kota kebudayaan dunia adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan strategi dan implementasi yang komprehensif. Pemerintah berupaya memperkenalkan ekspresi-ekspresi budaya Indonesia ke seluruh dunia dan kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa, akan sanggup mendapatkan pengakuan dari dunia.
Kunjungan Presiden Macron dinilai strategis karena menghasilkan enam perjanjian dan nota kesepahaman (MoU) di berbagai bidang kebudayaan, termasuk museum, cagar budaya, film, musik, dan residensi seniman. Fadli Zon menyoroti Prancis sebagai negara Eropa yang memiliki perhatian besar terhadap kebudayaan, yang tercermin dalam culture partnership agreement, sebuah perjanjian strategis di bidang kebudayaan.
Berikut adalah daftar bidang kerjasama yang disepakati:
- Museum
- Cagar Budaya
- Film
- Musik
- Residensi Seniman
Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat proses pengakuan dunia terhadap Indonesia sebagai pusat kebudayaan yang signifikan. Indonesia terus berupaya meningkatkan diplomasi budaya dan memperkuat jaringan kerjasama internasional untuk mencapai visi tersebut.