Lonjakan Signifikan Turis Afrika dan Timur Tengah Mengunjungi Indonesia di Bulan April 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini merilis data yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia selama bulan April 2025. Secara keseluruhan, Indonesia mencatat 1,16 juta kunjungan wisman pada periode tersebut.

Walaupun kunjungan wisman didominasi oleh turis asal Malaysia dengan pangsa 14,60 persen, diikuti oleh Australia (12,85 persen) dan China (9,15 persen), lonjakan pertumbuhan tertinggi justru berasal dari turis berkebangsaan Afrika. Data BPS menunjukkan peningkatan sebesar 35,28 persen untuk kunjungan turis Afrika. Peningkatan signifikan juga tercatat pada turis Timur Tengah, dengan pertumbuhan sebesar 22,13 persen.

Selain kedua kawasan tersebut, kunjungan wisman dari negara-negara Asia di luar ASEAN juga mengalami kenaikan sebesar 19,81 persen. Sementara itu, kunjungan dari negara-negara ASEAN justru mengalami penurunan sebesar 3,76 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Jika dibandingkan dengan bulan Maret 2025, data menunjukkan peningkatan kunjungan wisman secara umum pada bulan April 2025 di semua kelompok kebangsaan.

Peningkatan paling mencolok terjadi pada turis Timur Tengah, dengan kenaikan sebesar 151,37 persen, diikuti oleh turis Afrika dengan kenaikan 89,57 persen. Sementara itu, turis asal Amerika Serikat mencatat peningkatan paling kecil, yaitu hanya 4,79 persen.

Rata-rata lama tinggal wisman di Indonesia tercatat 9,64 malam. Wisman dari kawasan ASEAN memiliki rata-rata lama tinggal terpendek, yaitu 5,05 malam. Turis Timor Leste mencatat rata-rata lama tinggal paling singkat, yaitu 1,95 malam. Sebaliknya, wisman Eropa menikmati masa tinggal terlama, yaitu rata-rata 16,71 malam.

Secara spesifik, turis Rusia mencatat rata-rata lama tinggal terpanjang di Indonesia, yaitu 27,39 malam.

Berikut adalah rangkuman data kunjungan wisman berdasarkan kebangsaan:

  • Malaysia: 14,60 persen
  • Australia: 12,85 persen
  • China: 9,15 persen
  • Afrika: Peningkatan 35,28 persen
  • Timur Tengah: Peningkatan 22,13 persen
  • Asia (di luar ASEAN): Peningkatan 19,81 persen
  • ASEAN: Penurunan 3,76 persen