Fenomena Pasar Mobil Bekas: Harga Mobil Muda Anjlok Drastis, Apa Penyebabnya?

Pasar otomotif Indonesia saat ini diwarnai fenomena menarik, yaitu membanjirnya mobil bekas dengan usia pakai relatif muda, berkisar antara satu hingga tiga tahun. Kendati tergolong 'segar', harga jual mobil-mobil ini mengalami penurunan signifikan, bahkan mencapai ratusan juta rupiah.

Menurut Anton Gunawan, pemilik showroom Rapih Motor di MGK Kemayoran, keberadaan mobil bekas berusia 2-3 tahun memang semakin terlihat di pasar, meskipun belum menjadi mayoritas. Mayoritas masih dipegang oleh mobil-mobil berusia lima tahunan, tetapi ketersediaan unit keluaran 2022 dan 2023 juga mulai bertambah.

Penurunan harga yang dialami mobil-mobil muda ini terbilang fantastis. Sebagai contoh, Toyota Altis keluaran 2023 yang harga barunya sekitar Rp 580 juta, kini bisa didapatkan dengan harga Rp 380 juta. Artinya, terjadi penyusutan nilai sebesar Rp 200 juta atau sekitar 34 persen dalam kurun waktu singkat.

Contoh lainnya adalah Toyota Yaris Cross Hybrid yang baru saja diluncurkan dengan harga di atas Rp 400 juta, kini ditawarkan di angka Rp 360 juta. Sementara itu, Xpander Cross Premium tahun 2023, yang semula dibanderol sekitar Rp 340 juta, kini dijual dengan harga Rp 295 juta.

"Innova Zenix Q Hybrid 2023 juga mengalami penurunan. Saya buka harga Rp 555 juta, padahal harga barunya sekitar Rp 640 juta," ungkap Anton. Ia menambahkan bahwa laju depresiasi ini cenderung lebih cepat pada mobil-mobil dengan harga awal yang tinggi.

"Terutama untuk mobil-mobil hybrid atau yang mengadopsi teknologi baru, penurunan harga bisa sangat terasa di awal-awal," lanjutnya.

Anton juga menyoroti bahwa merek-merek Jepang seperti Toyota dan Mitsubishi cenderung lebih stabil dalam mempertahankan harga di pasar mobil bekas. Sebaliknya, merek-merek Eropa seringkali mengalami depresiasi yang lebih tajam. Contohnya, BMW X1 tahun 2021 kini dijual dengan harga Rp 520 juta, padahal harga barunya mencapai Rp 900 juta. Ini berarti penurunan nilai lebih dari 40 persen hanya dalam waktu 2-3 tahun.

Andi, pemilik showroom Jordy Mobil di MGK Kemayoran, mengamini fenomena ini. Ia mencontohkan Hyundai Stargazer Prime 2023, yang harga barunya sekitar Rp 340 juta, kini dijual dengan harga Rp 290 juta di pasar mobil bekas.

"Untuk tahun 2022 ditawarkan sekitar Rp 260–270 juta. Tahun 2023 sekitar Rp 290 jutaan," jelas Andi.

Di sisi lain, Mitsubishi Xpander, khususnya tipe Ultimate dan Cross, cenderung lebih stabil. Xpander Ultimate 2022 dijual di kisaran Rp 225–230 juta, dari harga baru sekitar Rp 300 juta.

Adapun Xpander Cross tahun 2022 masih bisa dihargai sekitar Rp 260 jutaan dari harga barunya yang sekitar Rp 350 jutaan.

Untuk mobil-mobil yang sudah mapan di pasar seperti Toyota Kijang Innova, depresiasinya cenderung lebih moderat. "Saya sempat menjual Innova tipe V 2022 masih di harga Rp 400 jutaan. Sedangkan Innova tipe G diesel 2022 di angka Rp 330–340 juta," pungkas Andi.

Fenomena ini tentu menjadi kabar baik bagi konsumen yang mencari mobil bekas berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau. Namun, bagi pemilik mobil baru, depresiasi yang cepat ini bisa menjadi pertimbangan penting sebelum memutuskan untuk menjual kendaraannya.