Dampak Ekstrem Misi Luar Angkasa: Astronot NASA Ungkap Perjuangan Adaptasi Pasca-Kepulangan
Dua astronot NASA, Butch Wilmore dan Sunita Williams, berbagi pengalaman mendalam mengenai tantangan fisik dan adaptasi yang mereka hadapi setelah menyelesaikan misi yang diperpanjang secara signifikan di International Space Station (ISS). Misi yang semula dijadwalkan hanya berlangsung delapan hari pada Juni 2024, berubah menjadi penugasan selama sembilan bulan akibat kendala teknis pada kapsul antariksa yang mereka gunakan.
Kepulangan mereka ke Bumi menandai dimulainya proses pemulihan intensif. Wilmore dan Williams menjalani rehabilitasi medis selama dua bulan untuk mengatasi efek berkepanjangan dari lingkungan tanpa bobot. Wilmore mengungkapkan bahwa gravitasi Bumi menjadi tantangan tersendiri, dengan dampak yang bervariasi pada setiap individu. Ia secara khusus menyebutkan rasa sakit punggung yang dialaminya sebagai salah satu efek samping yang paling terasa.
"Gravitasi awalnya terasa menyebalkan, dan durasi adaptasi ini berbeda bagi setiap orang," ungkap Wilmore, menggambarkan penyesuaian yang diperlukan tubuh setelah terpapar lingkungan tanpa bobot dalam waktu yang lama. Ia juga menceritakan pengalaman tidak menyenangkan saat memasuki atmosfer Bumi, di mana lehernya mulai terasa sakit, dan rasa sakit tersebut semakin parah saat pendaratan di laut. Pengalaman ini, menurutnya, sangat menguras energi.
Wilmore menambahkan bahwa rasa sakit di lehernya muncul bahkan sebelum proses evakuasi dari kapsul di laut dimulai. Bahkan setelah beberapa bulan, ia masih merasakan nyeri di satu titik di punggungnya. Selain masalah muskuloskeletal, Wilmore juga menyoroti gangguan tidur sebagai tantangan utama lainnya. Setelah sembilan bulan berada di luar angkasa, memulihkan siklus tidur normal membutuhkan waktu dan usaha. Meskipun demikian, ia kini telah kembali ke rutinitas paginya, bangun pukul 4 pagi.
Wilmore dan Williams bekerja sama dengan tim medis NASA untuk melatih kembali massa otot mereka. Mereka juga harus berlatih untuk mengembalikan keseimbangan tubuh mereka dalam gravitasi bumi serta mencegah keropos tulang lebih lanjut. Program rehabilitasi dirancang untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang dapat timbul akibat paparan lama terhadap lingkungan luar angkasa, termasuk melemahnya otot secara cepat dan penurunan kepadatan tulang.
Kondisi Wilmore dan Williams menunjukkan kemajuan signifikan setelah dua bulan menjalani rehabilitasi. Meskipun masih dalam tahap penyesuaian dengan kehidupan di bawah pengaruh gravitasi Bumi, mereka telah menunjukkan ketahanan dan kemampuan adaptasi yang luar biasa. Pengalaman mereka memberikan wawasan berharga tentang dampak fisiologis dari perjalanan luar angkasa jangka panjang dan pentingnya program rehabilitasi komprehensif untuk astronot yang kembali dari misi luar angkasa.